Kendari, SE Sulawesi (ANTARA) – Pusat Layanan dan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) Sulawesi Tenggara melaporkan bahwa tiga negara—Jerman, Korea Selatan, dan Jepang—masih aktif menerima pekerja migran dari wilayah tersebut.
Kepala BP3MI Sulawesi Tenggara, La Ode Askar, mengatakan pada Jumat bahwa Korea Selatan, Jepang, dan Jerman terus menerima pekerja melalui skema pemerintah-ke-pemerintah (G-to-G).
“Ada juga satu negara tambahan, Arab Saudi, yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama, tapi belum ada penempatan sampai sekarang,” jelasnya.
Dia menyebutkan Jepang sebagai salah satu negara tujuan utama pekerja migran Indonesia melalui program Specified Skilled Worker (SSW).
“Jepang konsisten menerima pekerja migran dari Sulawesi Tenggara setiap tahun. Tapi, hingga Juni tahun ini, hanya satu pendaftar yang terdaftar di program G-to-G. Kami berharap mereka lulus seleksi,” tambahnya.
Askar menyatakan proses seleksi untuk Korea Selatan sudah selesai, dan pendaftar sedang menunggu pengumuman hasil. Sementara itu, seleksi untuk Jerman belum dibuka hingga Juni.
“Untuk mendaftar, kandidat harus memenuhi keterampilan yang dibutuhkan dan mampu belajar bahasa asing negara tujuan,” katanya.
Dia mencatat bahwa hingga Juni 2025, total 25 pekerja migran dari Sulawesi Tenggara telah ditempatkan di berbagai negara dan sektor.
Sebagian besar penempatan dilakukan melalui jalur mandiri atau program SSW, yang memungkinkan pekerja dari Sulawesi Tenggara bekerja secara legal berdasarkan keahlian khusus.
Jepang tetap menjadi tujuan utama, dengan pekerja yang bekerja di berbagai sektor seperti manufaktur, pertanian, dan konstruksi.
Di sektor pertanian, pekerja juga dipekerjakan sebagai buruh tani, petani, dan pekerja pertanian, dengan beberapa bertugas menangani udang laut di Brunei Darussalam.
Sementara itu, sektor konstruksi Jepang menyerap banyak pekerja sebagai tukang bangunan dan operator.
Translator: Ode, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025