Mobil Cruise GM Kembali Beroperasi di Tiga Negara Bagian AS—Bukan untuk Layanan Ride-Hailing

Robotaksi Cruise sudah kembali beroperasi di jalan… yaa, semacam itu. Meskipun General Motors menghentikan pendanaan bagi bisnis taksi otonomnya tahun lalu, pabrikan mobil itu diam-diam memanfaatkan kembali beberapa kendaraannya untuk mengembangkan teknologi bantuan pengemudi baru.

Minggu ini, WIRED melihat sebuah mobil listrik GM Bolt di Jembatan San Francisco-Oakland Bay, dan kemudian menemukan kendaraan serupa di Interstate 880 dekat Oakland. Di setiap kesempatan, mobil tersebut dikemudikan oleh manusia. Namun, di atapnya terdapat peralatan seperti sensor lidar yang mirip dengan sistem ride-hailing Cruise. Pada kap mesinnya tertulis “Mint,” tapi tidak ada logo Cruise yang terlihat jelas.

Juru bicara GM, Chaiti Sen, mengkonfirmasi ke WIRED bahwa perusahaan memang “menggunakan sejumlah terbatas mobil Bolt Cruise di beberapa jalan tol di Michigan, Texas, dan Bay Area untuk pengujian oleh pengemudi terlatih guna mengembangkan model simulasi dan sistem bantuan pengemudi canggih.” Ia menambahkan, “Ini uji coba internal dan tidak melibatkan penumpang umum.”

GM menghilangkan logo oranye-putih Cruise dari sisi mobil setelah mengambil kepemilikan penuh atas unit tersebut pada Februari, katanya. Aktivitas terbaru dimulai di Michigan dan Texas pada Februari lalu, serta wilayah San Francisco Bay Area pertengahan April, jelas Sen. Cruise sebelumnya memberi nama untuk setiap kendaraannya, dan Sen mengkonfirmasi bahwa “Mint” termasuk yang baru aktif di Bay Area.

Pengujian ini menunjukkan untuk pertama kalinya bagaimana GM mulai memberikan kehidupan kedua pada ratusan mobil sisa proyek mahal yang gagal.

Awalnya, GM mengakuisisi saham mayoritas di Cruise yang berbasis di San Francisco pada 2016, dan menginvestasikan lebih dari $8 miliar untuk mengembangkan layanan robotaksi. Operasi tersebut sempat melaju cepat dan menargetkan ekspansi besar sampai Oktober 2023, ketika sebuah kendaraan Cruise menabrak pejalan kaki di San Francisco yang baru saja tertabrak mobil biasa.

MEMBACA  Dunia Membutuhkan Lebih Banyak Gadget Seperti TV Koper LG

Setelah insiden itu, Cruise menyesatkan regulator, kehilangan izin penting, menghentikan operasi, dan mem-PHK seperempat pekerjanya.

Setelah beberapa upaya menghidupkan kembali bisnisnya, GM mengumumkan pada Desember lalu bahwa eksperimen ini dihentikan sepenuhnya. Saat itu, CEO GM Mary Barra mengatakan kepada analis bahwa mengoperasikan armada robotaksi hanyalah distraksi mahal dari bisnis inti pembuatan mobil.

Namun, teknologi di balik Cruise membantu meningkatkan sistem Super Cruise berusia 7 tahun yang ada di beberapa mobil GM. Sistem ini bertujuan membantu pengemudi tetap di jalur, ganti jalur, atau mengerem darurat tanpa perlu menyentuh setir.

Beberapa pabrikan mobil bersaing mengembangkan kendaraan yang mengalihkan semakin banyak tugas mengemudi ke komputer. GM mengklaim sekitar 60% dari 360.000 pengguna Super Cruise memanfaatkan fitur ini secara rutin.

Di AS, industri robotaksi didominasi oleh Waymo, meskipun Tesla milik Elon Musk dan Zoox milik Amazon termasuk yang terus berusaha mengejar.

Bolt yang dimodifikasi GM ini menyatu dengan jalanan di sekitar San Francisco, di mana mobil dengan perangkat komputer besar di atap, belakang, atau samping sudah jadi pemandangan biasa. Tak hanya perusahaan yang menguji sensor dan algoritma, tapi juga penyedia peta yang mengumpulkan data dan hobis yang mencoba memodifikasi mobil pribadi mereka.