Jakarta (ANTARA) – Studi baru dari Institute for Essential Services Reform (IESR) mengungkapkan bahwa Timor, Sumbawa, dan Sulawesi bisa memenuhi semua kebutuhan listriknya dengan energi terbarukan pada tahun 2050.
Studi berjudul “Pulau-Pulau dengan 100% Energi Terbarukan dan Fleksibilitas dalam Sistem Kelistrikan” memperkirakan dibutuhkan investasi USD 5,21 miliar (sekitar Rp85 triliun) hingga 2050 untuk mendukung rencana pasokan energi terbarukan penuh di Timor dan Sumbawa.
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR, menekankan pentingnya fleksibilitas sistem di Sulawesi untuk menyeimbangkan energi terbarukan yang bervariasi dengan pertumbuhan industri.
Ia menyebut Sumbawa bisa jadi contoh global bagi negara kepulauan yang ingin mandiri energi dan tahan iklim.
Sementara di Pulau Timor, Tumiwa menyatakan bahwa tenaga surya, angin, dan biomassa bisa menggantikan pembangkit fosil secara kompetitif, sesuai RUPTL terbaru.
Abraham Halim, analis IESR, menyoroti potensi 63 GW energi terbarukan di Sulawesi, terutama dari surya dan angin. Proyeksi IESR menunjukkan porsi energi terbarukan di Sulawesi naik dari 2,4% (2024) jadi 29% (2060).
Alvin P. Sisdwinugraha, analis kelistrikan IESR, mengatakan ambisi pemerintah daerah sangat penting. NTB menargetkan emisi nol-bersih di 2050, sedangkan NTT menuju 47% energi terbarukan pada 2034.
Untuk Pulau Sumbawa yang punya potensi 10,21 GW energi terbarukan (8,64 GW dari surya), IESR mengajukan dua strategi:
- Jangka pendek (2025–2035): Ganti rencana pembangkit fosil dengan energi terbarukan.
- Jangka panjang (2036–2050): Hapus pembangkit fosil secara bertahap, beralih ke hidrogen dan amonia hijau.
Pulau Timor dengan potensi 30,81 GW (20,72 GW surya) juga bisa capai 100% energi terbarukan di 2050.
Strategi IESR untuk Timor:
- Jangka pendek (2025–2035): Ganti PLTU dan PLTG dengan pembangkit terbarukan.
- Jangka panjang (2036–2050): Hentikan total pembangkit fosil, termasuk pensiun dini PLTU Timor sebagai opsi paling ekonomis. Penggantinya adalah pembangkit surya skala besar dengan penyimpanan energi.
Proyeksi IESR menunjukkan sistem energi Timor di 2050 akan terdiri dari:
- Surya (82%)
- Mikrohidro (9%)
- Angin (6%)
- Biomassa (3%)
Reporter: Shofi Ayudiana, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025