Luckin Coffee baru buka lokasi pertamanya di AS. Rantai kopi dari Cina ini udh tumbuh sampe lebih banyak dari Starbucks di negaranya sendiri. Mereka masuk pasar AS pas Starbucks lg berusaha buat balik lagi.
Sementara perang dagang banyak dibahas, ada pertarungan lain antara Cina dan AS soal kopi.
Luckin Coffee, rantai kopi terbesar di Cina, udh buka dua gerai di New York. Ini bisa nambah tekanan ke rencana Starbucks buat balik lagi, soalnya Luckin udh punya 22.000 gerai di Cina—lebih banyak dari mereka.
Dibentuk tahun 2017, Luckin lebih fokus ke toko kecil yg gak buat ngajak pelanggan betah lama-lama. Mereka terima pembayaran digital dan punya booth takeout. Ukuran kecil ini bikin biaya lebih rendah, jadi Luckin bisa jual kopi lebih murah drpd Starbucks, yg disukai anak muda.
Bisa gak suksesnya diulang di AS? Masih belum tau. Usaha Luckin di Amerika Utara sebelumnya gak berhasil. Tahun 2019, mereka daftar IPO di Nasdaq, tp akhirnya dihapus setelah ketahuan bohong soal pendapatan.
Starbucks sendiri sempat kesulitan beberapa tahun terakhir, sebagian krn investor aktif dan pengalaman nggak konsisten di gerainya. Tahun lalu, mereka ganti CEO dan rekrut Brian Niccol, mantan CEO Chipotle Mexican Grill. Dia udh kurangi 30% menu dan suruh barista nulis pesan di gelas, biar operasional lebih simpel dan bikin pelanggan ngerasa dekat. Mereka jga rekrut CFO baru.
Luckin bakal tawarin minuman yg mirip Starbucks, kayak cold brew sama kopi panas. Tapi punya jga varian khas kayak kopi es rasa nanas atau raspberry, plus “Refreshers” yg campur susu kelapa, jus buah, sama busa dingin.
Fortune 500 udh keluar tahun 2025, daftar perusahaan terbesar di Amerika. Lihat daftarnya sekarang.