Kemandirian Energi Akan Tercapai dalam Enam Tahun, Demikian Pengumuman Prabowo

Karawang, Jawa Barat (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menegaskan optimistis bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada energi dalam lima hingga enam tahun ke depan.

Pernyataan ini disampaikannya saat pidato pada acara pencanangan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terpadu di Karawang, Jawa Barat, Minggu.

“Saya dapat informasi dari para ahli bahwa negara kita benar-benar punya kemampuan untuk swasembada energi, dan dari hitungan saya sendiri, itu tidak akan lama lagi. Lima tahun, paling lama enam tahun, kita sudah bisa mandiri energi,” ujarnya.

Kepala negara menjelaskan salah satu pilar utama kemandirian energi nasional adalah pemanfaatan tenaga surya.

Presiden Prabowo menyatakan teknologi baterai yang akan diproduksi di Karawang akan memegang peran penting dalam menyimpan dan mendistribusikan energi surya secara efisien.

“Kunci tenaga surya ada di teknologi baterai, dan hari ini kita menyaksikan perkembangan itu,” katanya.

Menurut laporan yang diterimanya, kapasitas yang dihasilkan saat ini di fasilitas tersebut mencapai 15 gigawatt. Namun, untuk mencapai kemandirian energi penuh, Indonesia membutuhkan sekitar 100 gigawatt.

“Artinya kita perlu memperbanyak proyek seperti ini, dan saya yakin bangsa ini mampu melakukannya,” tegas Prabowo.

Proyek industri baterai kendaraan listrik ini merupakan kolaborasi antara BUMN pertambangan ANTAM, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan konsorsium CATL, Brunp, serta Lygend (CBL).

Proyek ini mencakup pengolahan hulu hingga hilir dan terdiri dari enam sub-proyek, lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan satu di Karawang.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), total investasi proyek ini mencapai US$5,9 miliar (sekitar Rp95 triliun) dengan luas area 3.023 hektare.

Proyek ini diperkirakan menciptakan hingga 8.000 lapangan kerja dan mendukung pembangunan 18 proyek infrastruktur, termasuk pelabuhan multifungsi.

MEMBACA  Indonesia memaparkan strategi pengembangan keluarga di Istanbul.

Diterjemahkan oleh: Andi, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025