Saham Circle Internet Group (NYSE: CRCL) turun minggu ini, anjlok 24.9% sampai penutupan pasar hari Jumat. Padahal, indeks S&P 500 (SNPINDEX: ^GSPC) dan Nasdaq-100 naik masing-masing 3.4% dan 4.2%.
Perusahaan ini, yang baru go public awal bulan ini, adalah satu-satunya penerbit USDC, salah satu stablecoin paling populer di pasar. Setelah lonjakan pasca-IPO, sahamnya turun minggu ini karena investor mulai khawatir soal valuasinya.
Minggu lalu, pengesahan Undang-Undang Genius oleh Senat—yang mengatur stablecoin dan penggunaannya di perbankan—mendorong saham Circle naik. Tapi minggu ini, berita bahwa Partai Republik ingin percepat RUU itu di DPR ternyata tidak cukup buat naikkan harga saham.
Ada juga kabar besar bahwa FHFA (Federal Housing Finance Agency) meminta Fannie Mae dan Freddie Mac pertimbangkan cryptocurrency sebagai aset dalam penilaian risiko KPR, yang semakin integrasi kripto ke keuangan tradisional.
Meski turun hampir 25% minggu ini, kapitalisasi pasar Circle masih di atas $43 miliar. Dengan pendapatan tahun lalu $1.7 miliar dan laba bersih cuma $155.7 juta, valuasinya tergolong tinggi. Saham ini sudah mencerminkan ekspektasi pertumbuhan besar—terlalu berlebihan menurutku.
Walau aku yakin stablecoin dan USDC akan semakin banyak dipakai, ada beberapa masalah jelas di Circle yang bikin ragu. Misalnya, dalam perjanjian kemitraannya, Circle harus bagi sebagian besar pendapatannya ke mitra, terutama Coinbase. Pendapatan perusahaan juga sangat rentan terhadap perubahan suku bunga. Jika suku bunga turun, pendapatan Circle bisa ikut turun.
Sebelum beli saham Circle Internet Group, pertimbangkan ini:
Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja merilis daftar 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan Circle Internet Group tidak termasuk. 10 saham terpilih ini bisa memberikan keuntungan besar dalam beberapa tahun ke depan.
Contohnya, saat Netflix masuk daftar ini 17 Desember 2004… kalau investasi $1.000 saat itu, bisa jadi $704,676! Atau saat Nvidia masuk daftar 15 April 2005… $1.000 bisa jadi $950,198!
Rata-rata imbal hasil Stock Advisor mencapai 1,048%—jauh lebih baik dibanding S&P 500 yang cuma 175%. Jangan lewatkan daftar 10 saham terbarunya dengan gabung Stock Advisor.
[Lihat 10 saham »]