Text dalam Bahasa Indonesia (Level B1 dengan beberapa kesalahan kecil):
Penurunan rekomendasi dari bank investasi berpengalaman berdampak pada saham Dollar General (NYSE: DG) hari Selasa. Investor menjual sahamnya hingga turun lebih dari 1%, berbeda denga kenaikan S&P 500 (SNPINDEX: ^GSPC) yang lebih dari 1%.
Institusi dibalik ini adalah Goldman Sachs. Analisnya, Kate McShane, menurunkan rating Dollar General ke netral—dengan target harga $116 per saham—dari sebelumnya beli.
Menurutnya, kenaikan harga saham retailer ini sudah cukup wajar. Di level saat ini, perusahaan harus tingkatkan fundamental secara besar-besaran, tapi sulit terjadi karena persaingan ketat.
McShane juga bilang Dollar General terbatas oleh investasi di infrastruktur dan rantai pasokan. Namun, dia puji kesuksesan manajemen lewat program Back to Basics yang meningkatkan penjualan dan margin keuntungan.
Meski turun hari ini, saham Dollar General masih naik hampir 50% tahun ini, bandingkan dengan S&P 500 yang cuma naik kurang dari 4%. Awal 2025, pasar khawatir dampak tarif tinggi pada ekonomi, tapi sekarang sudah tidak.
Jadi, penilaian bahwa Dollar General tidak punya banyak potensi kenaikan masuk akal. Saham ini kurang menarik saat ini.
Sebelum beli saham Dollar General, pertimbangkan ini:
Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru memilih 10 saham terbaik untuk dibeli sekarang… dan Dollar General tidak termasuk. 10 saham ini bisa beri keuntungan besar di masa depan.
Contohnya, Netflix masuk daftar ini pada 17 Desember 2004—jika investasi $1.000 saat itu, sekarang bisa jadi $676.023! Atau Nvidia pada 15 April 2005—$1.000 bisa jadi $883.692!
Stock Advisor punya rata-rata return 793%, jauh lebih tinggi dari S&P 500 yang cuma 173%. Jangan lewatkan daftar 10 saham terbaru ini dengan gabung Stock Advisor.
[Lihat 10 saham »]