Brandon Drenon
BBC News, Washington DC
Tonton: Trump bilang AS akan berbicara dengan Iran "minggu depan"
Kepala CIA menyatakan bahwa serangan AS telah "merusak parah" fasilitas nuklir Iran dan memundurkannya bertahun-tahun, berbeda dengan laporan intelijen bocor yang membuat Presiden Donald Trump marah karena dianggap meremehkan dampak serangan tersebut.
John Ratcliffe, direktur badan intelijen AS, mengatakan bahwa situs-situs kunci telah hancur, meskipun ia tidak menyatakan bahwa program nuklir Iran telah benar-benar dihilangkan.
Pernyataan ini muncul sehari setelah penilaian awal bocoran dari agensi intelijen Pentagon yang menyebut komponen inti program nuklir Iran tetap utuh pasca pemboman AS.
Presiden Trump kembali menegaskan bahwa serangan itu telah "menghancurkan" fasilitas nuklir Iran.
Presiden dari Partai Republik itu menulis di media sosial pada Rabu bahwa media "berita palsu" telah "berbohong dan sepenuhnya menyalahartikan fakta, yang sama sekali tidak mereka miliki".
Ia mengatakan Menteri Pertahanan Pete Hegseth dan pejabat militer lain akan menggelar konferensi pers yang "menarik dan tak terbantahkan" pada Kamis di Pentagon "untuk memperjuangkan Martir Pilot-Pilot Hebat Amerika".
Tonton: Laporan Lyse Doucet dari BBC di Iran selama gencatan senjata dengan Israel
Ini terjadi saat Israel dan Iran terlihat menghormati gencatan senjata yang rapuh untuk hari kedua, yang dibantu negoisasi Trump pekan ini di hari ke-12 perang.
Berbicara di Den Haag saat menghadiri KTT NATO pada Rabu, Trump mengatakan tentang serangan itu: "Ini sangat parah. Ini penghancuran total."
Ia juga menyatakan kemungkinan akan meminta komitmen Iran untuk mengakhiri ambisi nuklirnya dalam pembicaraan minggu depan. Iran belum mengakui adanya perundingan semacam itu.
Namun, utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengatakan kepada NBC bahwa telah terjadi komunikasi langsung dan tidak langsung antara kedua negara.
Pernyataan Ratcliffe, yang ditunjuk oleh Trump, menyebut bahwa informasi CIA mencakup "intelijen baru dari sumber/metode yang secara historis andal dan akurat bahwa beberapa fasilitas nuklir kunci Iran telah hancur dan harus dibangun kembali dalam hitungan tahun".
Tonton: Anggota parlemen terbelah soal serangan AS ke situs nuklir Iran
Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard juga mendukung penilaian Trump tentang kerusakan fasilitas nuklir Iran.
"Jika Iran memilih membangun kembali, mereka harus membangun ulang ketiga fasilitas (Natanz, Fordo, Esfahan) sepenuhnya, yang kemungkinan memakan waktu tahunan," tulisnya di X.
Operasi AS melibatkan 125 pesawat militer, menarget tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Sabtu.
Gambar satelit baru menunjukkan enam kawah di sekitar dua pintu masuk Fordo, dengan kawah serupa terlihat di Isfahan. Namun, belum jelas apakah fasilitas nuklir di kedalaman tanah benar-benar musnah.
Laporan dari Badan Intelijen Pertahanan Pentagon bocor ke media AS pada Selasa, memperkirakan pemboman AS hanya memundurkan program nuklir Iran "beberapa bulan".
Menteri Pertahanan AS mengatakan penilaian itu dibuat dengan "tingkat kepercayaan rendah".
Pejabat yang memahami evaluasi menegaskan ini penilaian awal yang bisa berubah seiring informasi baru. AS memiliki 18 agensi intelijen, yang kadang menghasilkan laporan bertentangan tergantung misi dan keahlian.
Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan pada Rabu ada kemungkinan Tehran memindahkan banyak uranium yang diperkaya tinggi saat diserang.
Namun, juru bicara Kemenlu Iran Esmail Baghaei mengatakan kepada Al Jazeera: "Instalasi nuklir kami rusak parah, itu pasti." Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pemimpin NATO puji cara Trump tangani konflik Israel-Iran
Laporan Komisi Energi Atom Israel menyebut serangan ke Fordo "menghancurkan infrastruktur kritis situs".
Kerusakan di semua situs, menurut laporan, memperlambat rencana senjata nuklir Iran "bertahun-tahun".
Namun, penasihat ketua parlemen Iran Mehdi Mohammadi mengatakan tidak lama setelah serangan AS bahwa "tidak ada kerusakan permanen" di Fordo.
Iran lama menyatakan program nuklirnya damai. Badan intelijen AS sebelumnya mengatakan Tehran tidak aktif membangun senjata atom.