Gelembung Ekspatriat Teluk Pecah oleh Serangan Misil

Jalan-jalan aman di Qatar jadi daya tarik utama buat pekerja asing, yang nikmati gaji bebas pajak sama cuaca musim dingin yang enak di Teluk. Tapi Senin sore, serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS bikin ketenangan itu hilang.

Suara ledakan—goyangin jendela dan nyalain sirene darurat—bikin panik di Mall Villaggio mewah Doha. Teriakan penuh di ruangan besar, pemburu lari ke pintu keluar. Video tunjukin sepatu hitam tertinggal. Di kota yang biasanya tenang, orang tua tenangin anak-anak yang takut sama ledakan.

Di antara jutaan ekspatriat yang gerakin ekonomi kaya minyak dan hampir setengah populasi Teluk, serangan Iran ke Qatar bikin pertanyaan soal keamanan di negara yang dulu dianggap oasis makmur dan aman di daerah bermasalah.

Tenaga kerja asing di sini ada dari eksekutif keuangan dan energi bergaji tinggi sampe pekerja kasar terutama dari Asia Selatan, yang bangun infrastruktur dan jalankan negara.

Banyak pekerja asing santai aja. Beberapa udah biasa karena serangan sebelumnya dari Houthi Yaman yang didukung Iran dan kelompok lain ke infrastruktur energi di 2019 dan 2022, yang kena Arab Saudi dan Abu Dhabi, atau boikot regional ke Qatar pas masa jabatan pertama Donald Trump.

Tapi populasi Teluk udah nambah belakangan ini. Bagi pendatang baru, ini pengalaman pertama mereka dengan perang Timur Tengah—walau gak langsung.

“Reaksi tergantung berapa lama kamu di sini,” kata seorang banker di UAE. “Beberapa orang baru, bahkan di Dubai, bilang ‘ya ampun, ini bukan yang aku bayangkan’.”

Sejak Israel serang Iran kurang dari dua minggu lalu, kerajaan Teluk desak penghentian permusuhan dan kembali ke perundingan. Mereka harap hindari eskalasi regional dan gak kena imbas dari beberapa pangkalan militer AS di negara Teluk.

MEMBACA  Centogene menghadapi delisting Nasdaq atas harga saham

Serangan Iran Senin ke pangkalan militer AS terbesar di daerah ini adalah balasan atas serangan AS ke infrastruktur nuklir mereka.

Siangnya, Trump umumkan Iran dan Israel setuju gencatan senjata, tapi terlihat goyah Selasa pagi setelah Israel bilang Tehran luncurkan rudal baru dan ancam balas dendam.

Rudal Iran yang terbang di langit Qatar kebanyakan udah ditangkis pertahanan udara, gak ada korban jiwa.

Tapi kalo ini cuma teater militer, “aku lebih milih teater aman di London yang £200 per tiket, gak terjangkau buat orang biasa,” canda satu ekspatriat di Doha malem Senin.

Suasana Selasa pagi “tegang tapi lega,” kata ekspatriat Palestina-Inggris-Kanada di Doha. Pas serangan dia bilang reaksinya “WTF”, tapi paginya udah merasa aman, seneng pemerintah tetap jaga layanan kayak internet dan listrik.

Di media sosial, beberapa warga bilang kejadian malem itu gak berarti dibandingin pemboman Israel yang rata