Saham naik hari Senin dan harga minyak turun meski Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar. Menurut para ahli, ini adalah tanggapan yang terkendali atas serangan AS sebelumnya.
Indeks Dow Jones naik 0,89% di hari Senin, sedangkan S&P 500 naik 0,96% dan Nasdaq naik 0,94%.
AS bergabung dengan perang Israel melawan Iran di akhir pekan, menyerang tiga situs nuklir Iran. Ini menambah ketidakpastian di pasar, yang sudah menghadapi banyak tantangan tahun ini, mulai dari kebijakan tarif tidak menentu pemerintahan Trump, utang nasional yang terus membesar, RUU anggaran yang tidak pasti, dan sekarang konflik denga Iran.
Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS, Al-Udeid di Qatar pada hari Senin, tapi tidak ada korban jiwa, menurut laporan. Pasar hampir tidak bereaksi dan harga minyak turun, menunjukkan mereka mungkin menunggu tanggapan lebih kuat sebelum bergerak, kata Sameer Samana dari Wells Fargo Investment Institute.
“Pasar biasanya turun dulu lalu pulih dan naik lagi, jadi investor sekarang lebih tenang,” kata Samana. “Pasar ingin lihat respons Iran sebelum menilai dampaknya ke ekonomi.”
Presiden Donald Trump memposting di media sosial bahwa situs nuklir yang diserang AS “hancur total.”
“Hanya Berita Palsu yang bilang beda untuk merendahkan,” tulisnya. “Media selalu begitu, makanya rating mereka jelek—tak ada kredibilitas!”
Iran masih bisa menutup akses ke Selat Hormuz, jalur penting untuk minyak dan gas. Meski parlemen Iran setuju penutupan, selat itu masih buka sampai Senin siang.
“Meski ada risiko pasar turun karena berbagai kejadian, fundamental masih kuat untuk pasar terus naik tahun depan,” kata Samana.
Memperkenalkan Fortune 500 2025, daftar perusahaan terbesar di Amerika. Lihat daftar tahun ini.