Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata Indonesia menerapkan strategi kampanye besar-besaran untk meningkatkan pariwisata nasional, sehingga bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi saat libur sekolah pertengahan tahun Juni-Juli.
“Kementerian Pariwisata telah meluncurkan berbagai usaha, mulai dari kampanye liburan #diIndonesiaAja hingga membangun kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan,” kata Deputi Pemasaran Kementerian, Ni Made Ayu Marthini, kepada ANTARA di sini pada Senin.
Dia menyatakan bahwa pemerintah gencar mendorong kampanye andalan #diIndonesiaAja melalui situs web resmi Kementerian Pariwisata dan kanal media sosial untuk mengajak masyarakat berlibur di destinasi wisata dalam negeri.
Kampanye ini juga disebarluaskan melalui iklan di media televisi nasional utama serta iklan LED luar ruangan (OOH) di gedung-gedung terkenal sepanjang jalan utama Jakarta.
Selain iklan luas, Marthini menyebutkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Agen Perjalanan Online (OTAs) untk menyusun paket liburan spesial serta menawarkan diskon untuk paket tur, tiket pesawat, dan hotel.
“Kerja sama dalam paket wisata yang dirancang pelaku industri untuk menampilkan promosi tematik dan penawaran bundel khusus liburan sekolah sangat didorong,” ujarnya.
Dia mengatakan kementerian juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan pariwisata, termasuk dinas pariwisata lokal, asosiasi, penyedia transportasi, dan industri pariwisata yang lebih luas, untuk mendukung dan mengadakan acara yang merangsang perjalanan domestik.
Marthini menyebutkan bahwa Kementerian Pariwisata telah berpartisipasi dalam ASTINDO Nusantara Travel Exchange 2025 pada 10 Juni 2025.
Sebelumnya di Mei, kementerian juga melibatkan sejumlah Key Opinion Leaders (KOLs) dan videografer untuk memperkenalkan Jawa Timur sebagai destinasi wisata menarik kepada khalayak luas.
Acara penting lainnya, Beyond Travel Fair 2025 di Bali yang diadakan pada 11-13 Juni 2025, menjadi wadah bagi industri pariwisata untuk mempromosikan berbagai destinasi, atraksi, dan desa wisata.
“Melalui program-program ini, kami mengharapkan peningkatan signifikan dalam pariwisata domestik, yang akan memperkuat ekonomi daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal kedua 2025,” tambah Marthini.