Pasukan Paramiliter Iran Berburu Agen Mossad

Di sebuah desa kecil dekat Tehran, anggota sukarelawan sayap paramiliter Pengawal Revolusi, Basij, memantau jalan dan memeriksa kendaraan. Mereka bilang ini untuk mencegah agen Mossad pakai daerah itu sebagai basis dukung serangan Israel.

Mereka orang lokal dan, seperti anggota Basij lain, gabung dengan polisi dan pasukan keamanan untuk lawan apa yang disebut pemerintah Iran sebagai jaringan mata-mata besar yang dibangun badan intel Israel selama bertahun-tahun.

Ratusan orang — kebanyakan warga Iran dan Afghanistan, sering pengangguran atau sopir truk — telah ditangkap di seluruh negeri dalam operasi ini.

“Skrg kamu liat pos pemeriksaan Basij di samping polisi di pintu masuk kota — sesuatu yang gak ada sebelum perang sama Israel,” kata seorang sopir. “Biasanya mereka hentikan SUV, van, dan truk, periksa dengan teliti cari bahan peledak atau komponen drone.”

Sejak serangan Israel mulai bulan ini, pejabat bilang mata-mata yang diduga direkrut dan dilatih lama lalu aktif beroperasi di dalam Iran.

Pejabat percaya jaringan lokal Mossad dukung serangan udara Israel dari darat, kasih intel lokasi target dan selundupkan komponen drone serta bahan peledak yang dipakai untuk serang puluhan komandan senior dan ilmuwan nuklir. Ini tunjukkan betapa dalam infiltrasi Israel.

Dukungan untuk operasi ini meningkat beberapa hari terakhir saat ketegangan dengan AS memuncak, berakhir dengan serangan AS ke situs nuklir Iran akhir pekan lalu.

Kepala pengadilan Iran, Gholam-Hossein Mohseni-Ejei, tekankan perlunya percepat kasus mata-mata.

“Ini masa perang… gak boleh ada penundaan. Kita gak bisa habiskan 2-3 bulan untuk satu berkas,” katanya ke staf dalam video yang dirilis media negara.

Iran eksekusi dua orang Minggu dan Senin atas tuduhan mata-mata buat Israel. Salah satunya, Mohammad-Amin Mahdavi-Shayesteh, dituduh pimpin tim cyber terkait Mossad pake kedok konsultan imigrasi. Dia dikabarkan ketemu agen Mossad di negara tetangga.

MEMBACA  PBB Desak Investigasi Usai Pasukan Israel Tewaskan Lebih Banyak Warga di Dekat Lokasi Bantuan Gaza | Berita Konflik Israel-Palestina

Yang lain, Majid Mosayebi, dituduh kirim info rahasia tentang situs sensitif dan pejabat tinggi ke Israel bayaran pakai cryptocurrency.

Anggota Basij tangani semua aktivitas mencurigakan dengan serius.

“Dua orang yang foto-foto villa langsung ditangkap Basij… dan diserahkan ke polisi,” kata seorang penjaga yang lihat kejadian di desa dekat Tehran. “Basij juga tutup jalan tengah malem sampe pagi dan periksa setiap mobil yang keluar-masuk desa.”

Saksi di Pasar Besar Tehran bilang polisi tangkap “banyak” warga Afghanistan Senin lalu, seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Kembalinya pasukan sukarelawan Basij — kebanyakan pemuda setia rezim — ke jalanan mengingatkan pada tahun-tahun awal setelah revolusi 1979.

Dulu, Basij geledah rumah dan kendaraan serta sita senjata, bantu ciptakan ketertiban di tengah kekacauan.

Rezim Iran anggap pengalaman kerja sama dengan Basij lokal sebagai keberhasilan besar, bahkan bentuk grup serupa di Irak dan Suriah saat perang saudara.

Komandan baru Pengawal Revolusi, Mayjen Mohammad Pakpour, sebut “solidaritas rakyat” sebagai “berkah dari Tuhan”. Dia janji akan “gerakkan” warga yang sukarela bantu keamanan.

Satu sumber dalam rezim bilang kemunculan Basij adalah “langkah bagus”.

“Pasukan keamanan Iran gak akan berlebihan sampai periksa semua mobil dan bikin orang jengkel,” katanya. “Gak ada rencana masuk rumah cari bom kecuali ada laporan kredibel tentang tim terorganisir yang pakai rumah warga.”

Warga Iran punya perasaan campur aduk. Banyak yang benci Basij karena peran mereka tekan protes anti-rezim. Tapi banyak juga yang dukung saat serangan AS dan Israel bangkitkan rasa patriotisme karena mereka lihat ini ancaman buat Iran, bukan cuma pemerintah.

“Ini ingatkan aku pada tahun-tahun awal setelah revolusi,” kata Afsaneh, warga Tehran. “Ini bikin gak nyaman, tapi juga agak tenang liat mereka dekat rumahku. Gak pernah kubayangin bisa seneng liat Basij.”

MEMBACA  Trump mengancam Iran akan 'bertanggung jawab' atas serangan Houthi dari Yaman | Berita Donald Trump

Mohseni-Ejei dapat laporan tentang beberapa tahanan yang dituduh mata-mata Sabtu lalu.

Salah satu tahanan bilang ke kepala pengadilan bahwa dia pengangguran dan rekam sistem pertahanan udara untuk dikirim ke kontak Mossad di luar negeri.

Sumber dalam rezim bilang Iran rentan infiltrasi.

“Di negara dengan perbatasan panjang di timur dan barat serta banyak pekerja Iran di daerah perbatasan, orang-orang ini gampang direkrut dan diajar cara rakit drone. Drone ditembak dari atap Tehran,” katanya.

“Basij bisa atasi ini segera.”