Sabtu, 21 Juni 2025 – 14:06 WIB
Majalaya, VIVA – Pemerintah udah tetepin target buat wujudin Indonesia bebas dari kemiskinan ekstrem di tahun 2026. Target lainya yaitu nurunin angka kemiskinan nasional sampe 5% di tahun 2029.
Baca Juga:
Cak Imin: Pesantren Punya Peran Memutus Mata Rantai Kemiskinan
Hal ini diungkapin sama Menko PM Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pas kunjungan kerja ke Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menurut dia, masalah kemiskinan nasional tuh tantangan berat. Soalnya, data BPS per September 2024 nunjukin masih ada sekitar 5,5 juta penduduk miskin di desa-desa. Desa jadi titik penting buat intervensi kebijakan pengentasan kemiskinan.
Baca Juga:
Cara Grab Dorong Startup Adopsi Praktik Bisnis Berkelanjutan
Kunjungan ke Majalaya juga jadi bagian dari usaha pemerintah buat capai target besar pembangunan sosial. Cak Imin bilang strategi yang terpadu sama peran aktif semua pihak itu kunci buat atasi kemiskinan secara sistemik. Ada tiga pilar penting dalam penanggulangan kemiskinan:
- Kurangi beban pengeluaran masyarakat.
- Dorong peningkatan penghasilan.
- Tekan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Baca Juga:
Luhut Ungkap RI Bakal Punya Perhitungan Garis Kemiskinan BaruCak Imin juga tekankan pentingnya peran pemerintah daerah, terutama camat, lurah, dan kepala desa, dalam update data DT-SKSEN tiap tiga bulan. Dia juga sarankan Pemkab Bandung untuk perluas program padat karya dan buka lapangan kerja, terutama lewat BUMDes, SPPG, dan koperasi desa.
Deputi Kemenko PM, Prof. Abdul Haris, bilang sinergi berbagai pihak itu penting. Contoh suksesnya adalah BUMDes Niagara di Desa Wangisagara yang kelola potensi desa dengan baik.
Dalam kunjungan itu, Cak Imin juga resmikan SPPG yang siap layani kebutuhan gizi 3.600–4.000 orang sekaligus buka lapangan kerja untuk 47 warga lokal.