Jakarta (ANTARA) – Kementerian Indonesia dan Belanda, universitas, serta perusahaan swasta telah menandatangani setidaknya 18 nota kesepahaman (MoU) bernilai hampir 800 juta euro (Rp15 triliun) untuk kerja sama di berbagai sektor.
Menurut Wakil Menteri Urusan Ekonomi Luar Negeri Belanda Michiel Sweers, penandatangan MoU ini menunjukkan antusiasme Belanda untuk bekerja sama dengan Indonesia mencapai tujuan bersama.
“Ini bukan cuma tanda kontrak. Ini membangun kepercayaan. Ini membangun kemitraan karena kami ingin jadi mitra yang andal untuk Indonesia dalam jangka panjang,” kata Sweers usai forum Dutch Economic Mission to Indonesia di Jakarta, Senin.
Sweers dan Menko Perekonomian Agus Harimurti Yudhoyono menyaksikan penandatanganan beberapa MoU di forum tersebut.
Salah satunya MoU antara Kemenhub Indonesia dan Kementerian Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda tentang pengakuan sertifikasi pelaut secara timbal balik.
Termasuk juga surat komitmen antara Kemenkes Indonesia dan Invest International Belanda untuk pengadaan alat kesehatan canggih.
Invest International dan Kemen PUPR juga menandatangani dua surat minat (LoI) terkait proyek perlindungan pantai di Cirebon dan Demak serta persiapan proyek pengolahan air dan limbah padat.
Di sektor pendidikan tinggi, MoU tentang inovasi air dan pemberdayaan pemuda ditandatangani antara Unissula dan Wetskills Foundation serta I3L dan ISRIC-World Soil Information.
IPB University menandatangani MoU dengan Stichting Wavemakers United Foundation dan Magari Holding BV untuk dukungan sektor pertanian melalui investasi rumah kaca.
Sementara itu, Kemenhub, BRIN, Cikarang Dry Port, dan BINUS University menandatangani MoU dengan HAN Hogeschool tentang kerangka kerja “Living Lab Greening Corridors.”
Perusahaan swasta di sektor panas bumi, maritim, dan industri lainnya dari kedua negara juga menandatangani MoU, perjanjian, dan laporan selama forum tersebut.
Reporter: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025