Peristiwa Utama pada Hari ke-1.206 Perang Rusia di Ukraina
Berikut update situasi pada Sabtu, 14 Juni:
Pertempuran
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan pasukannya berhasil menghentikan gerak maju Rusia di wilayah timur laut Sumy setelah Moskow mengerahkan sekitar 53.000 tentara ke arah tersebut.
Zelenskyy juga membantah klaim Rusia bahwa pasukannya telah melintasi perbatasan administratif ke wilayah Dnipropetrovsk di tengah Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menguasai desa Zelenyi Kut di wilayah Donetsk timur.
Rusia juga menyatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 110 drone jenis pesawat.
Sementara itu, Gubernur Kherson, Oleksandr Prokudin, melaporkan lewat Telegram bahwa seorang warga berusia 45 tahun tewas akibat serangan drone.
Diplomasi
Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang untuk keempat kalinya dalam seminggu berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani di Turki awal bulan ini.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan tentara yang dibebaskan menjalani perawatan medis di Belarus sebelum dipulangkan ke Rusia, namun tidak menyebut jumlah pasti tahanan yang terlibat.
Ukraina mengatakan telah menerima jenazah 1.200 prajurit dari Moskow, sementara media negara Rusia melaporkan mereka tidak mendapat jenazah tentara Rusia dari Kyiv.
Pertukaran tawanan diperkirakan berlanjut hingga 20-21 Juni.
Zelenskyy menegaskan dukungan Eropa bagi negaranya "terhambat" tanpa Amerika Serikat.
Dalam pesan di X, pemimpin Ukraina itu menulis bahwa "dialog AS-Rusia terasa terlalu mesra" dan memperingatkan bahwa memenuhi tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengakhiri perang.
Zelenskyy juga menyatakan harapannya agar eskalasi militer antara Iran dan Israel tidak mempengaruhi bantuan untuk Ukraina, seraya menambahkan bahwa serangan tersebut telah memicu "kenaikan tajam harga minyak" yang merugikan Kyiv dan menguntungkan Moskow.
Kedua belah pihak belum mendekati kesepakatan gencatan senjata sementara sebagai langkah nyata mengakhiri perang, meski ada sedikit momentum dari Presiden AS Donald Trump.