Sabtu, 14 Juni 2025 – 14:04 WIB
VIVA – Penjualan mobil baru tahun ini belum naik dibanding tahun lalu, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Penjualan ritel mobil di Mei 2025 cuma 61.339 unit, turun 15,1% dari Mei 2024 yang masih capai 72.246 unit. Begitu juga penjualan grosir, tahun lalu 71.391 unit, tahun ini cuma 60.613 unit.
Tapi, beberapa merek Jepang justru tumbuh penjualannya dalam sebulan terakhir. Contohnya Suzuki, yang penjualan ritelnya naik 11%.
Penjualan Suzuki dari diler ke konsumen di Mei 2025 capai 4.523 unit, padahal April cuma 4.077 unit. Tapi, distribusi dari pabrik ke diler malah turun dari 4.145 unit jadi 3.921 unit.
Dari angka ritel, lineup buatan lokal paling laku, mendominasi 81%. Di kelas penumpang ada Ertiga dan XL7 (termasuk varian mild hybrid) serta APV, sedangkan segmen niaga diwakili Carry pikap.
Randy R. Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales, bilang dominasi 81% ini menunjukkan komitmen Suzuki dalam pengembangan industri lokal dan daya saing manufaktur.
"Dominasi 81% kendaraan rakitan lokal di penjualan Suzuki bukan cuma soal pasar, tapi juga apresiasi atas kerja keras ribuan tenaga kerja lokal dan ratusan perusahaan pendukung," kata Randy, Sabtu (14/6/2025).
Keempat model produksi Suzuki Indonesia juga berkontribusi di pasar global, diekspor ke lebih dari 70 negara, termasuk Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Ekspansi ekspor ini memperkuat peran Indonesia dalam strategi global Suzuki. Selain itu, Suzuki juga perluas layanan purnajual dengan 302 dealer dan 217 bengkel resmi di seluruh Indonesia.
"Jaringan ini bukan cuma layanan, tapi juga penggerak ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekosistem otomotif," ujarnya.
Menurutnya, penjualan Suzuki banyak dipengaruhi pelaku usaha yang butuh kendaraan operasional tangguh dan irit. "Contohnya New Carry yang menyumbang 55% dari total lineup kami," jelas Randy.
Baca Juga:
Kemenperin Ingin Suzuki Bikin Mobil Nasional, Gimana Caranya?