Aplikasi Penyedot Baterai: Cara Mendeteksi dan Menghentikannya

Lance Whitney / Elyse Betters Picaro / ZDNET

Baterai hp yang cepat habis adalah keluhan umum pengguna ponsel. Selain mengeluh, Anda juga ingin menghemat daya sebelum benar-benar kosong. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui aplikasi apa yang paling boros baterai. Inilah saran dari seorang ahli untuk membantu Anda.

Penyebab Utama: Cloud

Dalam analisis yang dibagikan ke ZDNET, Thomas Davy, CEO dan pendiri perusahaan optimasi cloud Cloud ExMachina, menyalahkan satu faktor khusus: cloud itu sendiri, atau lebih tepatnya, operasi cloud yang berjalan diam-diam di latar belakang.

Baca juga: Gangguan cloud besar-besaran lumpuhkan layanan internet global

Aplikasi populer sering memproses data di belakang layar meskipun sudah ditutup. Ini membutuhkan koneksi terus-menerus ke server, sehingga menguras baterai tanpa Anda sadari.

"Ponsel di saku Anda tidak benar-benar diam seperti yang Anda kira," kata Davy. "Aplikasi yang terlihat biasa itu justru sering mengaktifkan server-server besar dari jarak jauh, memproses data yang tidak diminta."

Aplikasi Paling Boros Baterai?

Davy menyoroti aplikasi platform streaming, perangkat smart home, dan media sosial tertentu. Dengan terus sinkronisasi ke sistem berbasis cloud, aplikasi ini menguras baterai dan listrik pusat data sekaligus.

Baca juga: Saya ubah 8 pengaturan di ponsel Motorola untuk tingkatkan daya tahan baterai

Layanan video dengan fitur auto-play sangat bermasalah. "Ketika Netflix atau YouTube otomatis memutar preview, mereka memicu transfer data terus-menerus antara ponsel dan server," jelas Davy. "Ini memakan listrik di tiga tempat sekaligus: pusat data, jaringan, dan perangkat Anda."

Aplikasi pelacak lokasi juga boros baterai. Davy tidak hanya merujuk pada aplikasi peta, tapi juga aplikasi cuaca yang tetap memproses data lokasi setelah ditutup. "Aplikasi peta yang terus melacak pergerakan Anda tidak hanya menguras baterai, tetapi juga memicu operasi cloud yang sangat boros energi."

Bagaimana Mengurangi Dampaknya?

  1. Matikan pembaruan latar belakang untuk aplikasi tidak penting. "Kebanyakan aplikasi tidak perlu akses lokasi terus-menerus, tapi pengembang mengaktifkannya secara default untuk mengumpulkan data," kata Davy.
  2. Cari versi ringan aplikasi favorit Anda. "Platform besar seperti Facebook punya versi sederhana yang lebih hemat data dan energi," catat Davy. "Versi ini biasanya menghilangkan fitur boros seperti video otomatis dan sinkronisasi latar belakang."
  3. Turunkan resolusi streaming. "Menonton Netflix dalam 4K di layar kecil nyaris tidak terlihat lebih baik daripada 1080p, tapi empat kali lebih boros energi," jelas Davy.
  4. Periksa aplikasi smart home. Beberapa terus menjalankan proses latar belakang untuk tetap terhubung. "Beberapa aplikasi smart home memeriksa pembaruan setiap beberapa detik, sangat boros energi," ujar Davy. "Pilih yang menggunakan notifikasi push, bukan pengecekan konstan."
  5. Gunakan versi browser alih-alih aplikasi. "Browser biasanya lebih ringan dan tidak berjalan di belakang saat ditutup," saran Davy.

    Cek Aplikasi yang Paling Boros

    Anda bisa melihat aplikasi mana yang paling banyak memakan baterai melalui pengaturan ponsel:

    • iPhone: Buka Settings > Battery.
    • Android: Buka Settings > Battery > Battery usage.

      "Kebanyakan ponsel sekarang menunjukkan aplikasi yang paling boros baterai dan data, yang juga mencerminkan penggunaan energi cloud," kata Davy. "Bahkan aplikasi yang dinonaktifkan sering memperbarui diri otomatis, memicu proses boros energi tanpa manfaat bagi Anda."

      Dapatkan berita teknologi terbaru setiap pagi dengan Tech Today newsletter kami.

MEMBACA  Lilium mencapai kesepakatan penjualan dengan Arab Saudi untuk hingga 100 pesawat eVTOL