Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan harapannya agar Bali International Film Festival (Balinale) terus menjadi platform global untuk menampilkan budaya Indonesia.
"Semoga festival ini terus berkembang dan jadi platform bukan hanya untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia, tapi juga mendorong ekspresi kreatif yang inklusif dan membanggakan," ujar menteri dalam jumpa pers di hari terakhir Balinale 2025 di Denpasar, Bali, Sabtu.
Menurut pernyataan resmi Kementerian yang dirilis Minggu, Menteri Fadli Zon memuji konsistensi dan kualitas Balinale yang kini mencapai edisi ke-18.
"Ini pencapaian luar biasa. Saya berterima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi menjaga kualitas dan keberlanjutan festival ini hampir dua dekade," katanya.
Balinale, yang pertama digelar tahun 2007, adalah festival film tahunan menampilkan film fiksi independen, dokumenter, film cerita, dan film pendek dari Indonesia maupun dunia.
Balinale 2025, berlangsung sejak 1 Juni, menayangkan lebih dari 70 film dari 32 negara, termasuk 23 karya Indonesia. Didukung pemerintah pusat dan provinsi, festival ini juga mengadakan forum film untuk pertukaran budaya dan kolaborasi internasional.
Menteri menekankan dukungan pemerintah terhadap inisiatif yang membuka pintu kerjasama internasional di sektor film serta mendorong pertumbuhan industri film Indonesia.
"Contohnya, di Indonesia Cinema Night baru-baru ini, hampir semua pemangku kepentingan hadir—dari sutradara, produser, hingga profesional pendukung. Mereka menjalin jaringan dan mengeksplor peluang kerjasama, termasuk produksi bersama lintas negara," jelasnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah membangun ekosistem film yang sehat dan berkelanjutan, mencerminkan serta mempromosikan nilai-nilai budaya bangsa.
Di acara yang sama, sutradara Andi Bachtiar Yusuf berharap keterlibatan pemerintah lebih besar dalam mendukung film nasional.
"Misalnya, lewat regulasi kuota penayangan film lokal. Dengan kebijakan jelas, kita bisa ciptakan ruang adil dan suportif agar film Indonesia tumbuh, bersaing, dan unggul," ujarnya.
Balinale diakui sebagai festival kualifikasi untuk Academy Awards (Oscar). Pengakuan ini meningkatkan reputasi dan pengaruh festival di komunitas film global.
Pendiri Balinale, Deborah Gabinetti, menyatakan kualifikasi Oscar memperkuat visibilitas festival dan misinya menampilkan beragam cerita dari Indonesia maupun luar negeri.
"Festival ini jadi platform berharga bagi sineas dapat pengakuan internasional, temukan peluang baru, dan jangkau penonton lebih luas," katanya.
Pemenang Balinale 2025 antara lain "AMAL/Hope" karya Eros Zhao (dokumenter pendek), "The Boy with White Skin" dari Prancis (film pendek naratif), dan "Retirement Plan" dari Irlandia (film animasi pendek).
Ada juga "Champions of the Golden Valley" dari AS (dokumenter panjang) dan "Seeking Haven for Mr Rambo" karya Khaled Mansour (film naratif panjang).
Berita terkait:
- Festival film bantu dukung kebudayaan: menteri
- Menteri Zon dorong penambahan layar bioskop untuk promosi budaya
Penerjemah: Abdu Faisal, Katriana
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025