Minggu, 8 Juni 2025 – 07:34 WIB
Nduga, VIVA – Ada momen menarik saat Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berkunjung ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kedua menteri datang ke wilayah konflik itu dengan memakai rompi anti peluru.
Baca Juga:
Menhan Sjafrie: RI dan Prancis Bakal Perkuat Kerja Sama Strategis di Bidang Pertahanan
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa kunjungan dua menteri ini bertujuan untuk mengecek kondisi prajurit TNI di garis depan. Selain itu, juga untuk memastikan keselarasan antara pertahanan dan keuangan negara guna mencapai keamanan dan stabilitas nasional.
"Supaya Kemenkeu juga tau kendala-kendala yang dihadapi prajurit TNI di Papua, yang masih rawan konflik," kata Frega pada Minggu, 8 Juni 2025.
Sjafrie dan Sri Mulyani memulai kegiatan dengan tiba di Bandara Timika, Papua Tengah, sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandara Kenyam.
Foto: VIVA.co.id/Natania Longdong
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati, melakukan kunjungan kerja ke daerah rawan konflik di Papua.
Baca Juga:
Sri Mulyani Perintahkan Bimo Wijayanto Perbaiki Coretax hingga Naikkan Rasio Pajak
Sesampainya di Kenyam, rombongan langsung menuju Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku untuk melihat kondisi lapangan. Frega mengatakan ini merupakan kunjungan pertama Menkeu ke daerah rawan konflik di Nduga.
Poskotis Yonif 733/Masariku termasuk wilayah rawan di Papua. Kedua menteri juga memeriksa perlengkapan prajurit.
"Kedua menteri beserta delegasi dari Kemenhan dan Kemenkeu pakai rompi anti peluru karena daerah ini termasuk beresiko tinggi," kata Frega.
Kunjungan ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran pertahanan yang didukung Kemenkeu. Hal ini menunjukkan komitmen kedua kementerian untuk bersinergi mencapai keamanan nasional sekaligus memahami risiko di daerah konflik.
Selain itu, kunjungan ini memperkuat sinergi pertahanan dan keuangan negara dalam menjaga kedaulatan. Juga menjadi simbol kerja sama lintas kementerian untuk stabilitas nasional, terutama di wilayah strategis seperti Papua.
"Pertahanan butuh dukungan keuangan, sebaliknya pertahanan kuat akan memperkuat ekonomi dan keuangan negara," ujarnya. (Ant)
Halaman Selanjutnya
"Kedua menteri beserta delegasi dari Kemenhan dan Kemenkeu mengenakan rompi anti peluru karena memang daerah tersebut termasuk daerah berisiko tinggi di Papua," ujar Frega.