"Tolak Pasien Mabuk, Direktur RSUD Panyabungan Madina Siap Laporkan Korban Balik"

loading…

Belum lama ini, RSUD Panyabungan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dituduh menelantarkan pasien sampe meninggal. Sekarang, rumah sakit ini lagi-lagi dihebohkan karena diduga nolak pasien. Foto: Liansah Rangkuti

MANDAILING NATAL – Baru-baru ini, RSUD Panyabungan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dituduh nggak tangani pasien dengan benar sampe pasiennya meninggal. Sekarang, rumah sakit itu lagi jadi sorotan karena diduga menolak pasien.

Direktur RSUD Panyabungan, Rusli Pulungan, bilang penolakan itu terjadi karena pasien dalam keadaan mabuk, jadi nggak ditanggung sama BPJS Kesehatan.

Baca juga: Bhayangkari Laporkan Suami ke Propam Polda Sulsel karena Dugaan Penelantaran

“Pasiennya ada dua orang dan mereka dalam keadaan mabuk. Mereka nggak terdaftar BPJS, makanya dikenakan biaya perawatan. Kami akan lapor polisi karena nama baik rumah sakit udah tercoreng,” tegas Rusli, Sabtu (7/6/2025).

Menurut dia, kasus ini mirip kayak orang yang mau bunuh diri, yang emang nggak ditanggung BPJS. Dia juga bakal lapor polisi karena dianggap mengancam dan nakut-nakuti korban. “Kami akan segera buat laporan polisi,” katanya.

Sebelumnya, rumah sakit ini juga dikecam publik karena diduga nolak nanganin pasien gawat darurat sebelum bayar uang muka Rp4 juta. Hal ini bikin masyarakat marah.

Korban bernama Parlindungan cerita, kejadian ini berawal pas dia kecelakaan di Desa Kayulaut. Dia dibawa ke IGD RSUD Panyabungan malem Jumat (6/6/2025).

MEMBACA  Indonesia mempromosikan program-program baru di Forum Pariwisata ASEAN.