Sebagian besar ekosistem media sayap kanan tampak bingung cara merespons keretakan publik yang terjadi antara Presiden Donald Trump dan Elon Musk sejak Kamis hingga Jumat pagi. Media dan influencer yang biasanya bereaksi keras terhadap kritik terhadap Trump kali ini cenderung bersikap netral. Bahkan kritik terhadap Musk pun terbilang cukup santun.
“Dia harus biarkan Trump jadi Trump,” kata mantan pembawa acara Fox News Eric Bolling di jaringan siaran Steve Bannon, Real America’s Voice. “Kau bisa jadi ‘First Bro’,” ujarnya tentang Musk, “tapi kau bukan presiden de facto.”
Di balik layar, menurut sumber WIRED, politisi Republik tak bisa menahan tawa melihat banjir pesan di grup obrolan mereka. Kebanyakan memihak Trump.
Satu konsultan dari lingkaran Trump bercerita ke WIRED bahwa seluruh kejadian ini mengingatkannya pada kutipan di laporan Wall Street Journal terbaru, di mana Trump diam-diam menyebut Musk “50% jenius, 50% bocah.”
“Setelah hari ini,” kata konsultan itu, “kurasa dia 100% tolol.” (Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar.)
Meski Musk sudah berhari-hari mengecam paket rekonsiliasi anggaran Partai Republik—secara resmi bernama One Big Beautiful Bill Act—di X, situasi memanas setelah Trump menyindir miliarder itu dalam acara di Oval Office bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz. “Aku dan Elon punya hubungan baik,” kata Trump. “Entah masih atau tidak.” Musk lalu menyetujui cuitan pengguna X yang menyerukan pemakzulan presiden.
Namun, beberapa pihak melihat konflik ini sebagai hal positif, meski ingin diakhiri.
“Bagusnya kita semua bisa lihat ini,” kata pembawa acara Fox News Greg Gutfeld. “Presiden tegas dan miliarder bertengkar di publik soal presiden tidak sah? … Setidaknya aku tahu apa yang terjadi dan sedikit menikmatinya, tapi ingin mereka berhenti. Aku sudah muak. Seperti melihat orang tuaku bertengkar.”
Hingga Jumat pagi, cohost Fox & Friends Brian Kilmeade berharap permusuhan ini berakhir dengan “gencatan senjata indah.”
Walau banyak pendukung Trump enggan memilih pihak, tidak semua demikian—cuitan kasar terus berlanjut hingga malam. Setelah Musk memposting “@realDonaldTrump ada di berkas Epstein. Itu alasan sebenarnya dokumen tak dirilis,” sejumlah pendukung MAGA kaget. Tapi Alex Jones—host radio sayap kanan dan teor