Buka Editor’s Digest secara gratis
Roula Khalaf, Editor FT, memilih cerita favoritnya di buletin mingguan ini.
Wise percaya pada "uang tanpa batas". Tapi fintech Inggris ini—yang spesialis di transfer internasional—kira investor saham lebih terbatas.
Wise rencananya pindahkan primary listing ke bursa AS, katanya Kamis. Mereka harap pasar modal lebih besar dan likuid bisa naikkan valuasi, dan eksposur lebih besar bikin lebih mudah menarik pelanggan AS.
Untuk grup teknologi terbesar ketiga di London, dengan kapitalisasi pasar £11,5 miliar, langkah ini akan kembali picu debat apakah pasar UK terjebak dalam spiral turun. Ini juga mungkin ga bantu Wise sendiri.
Sedikit bukti bahwa pindah ke AS benar bantu perusahaan dalam jangka panjang. Lembaga di sana udah gampang akses saham asing, dan jadi pemegang saham terbesar di kebanyakan perusahaan FTSE 100. Lebih banyak uang terkumpul di indeks AS, tapi Wise awalnya tidak diharapkan memenuhi syarat. AS juga punya lebih banyak investor ritel, tapi itu bukan grup paling andal untuk investasi jangka panjang.
Lagipula, kebanyakan perusahaan UK paling bernilai ga masalah jangkau pelanggan internasional—sebagian besar pendapatan FTSE 100 berasal dari luar negeri. Target utama Wise adalah bank AS, yang seharusnya cukup canggih untuk urus pemasok yang kebetulan terdaftar di luar negeri.
Studi UBS temukan lokasi pencatatan saham hampir ga pengaruhi valuasi. Memang, FTSE 100 diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba maju 12,9 dibanding S&P 500 yang 22,4, menurut data S&P Capital IQ. Tapi itu karena indeks AS didominasi perusahaan yang tumbuh lebih cepat.
Saat UBS bandingkan perusahaan sejenis, bisnis Inggris sering lebih mahal, bukan lebih murah. Analisis FT juga temukan sedikit manfaat untuk perusahaan Eropa yang pindah pencatatan ke AS, atau grup swasta Eropa yang IPO di sana. Itu bahkan sebelum memperhitungkan dampak volatilitas pasar dan politik baru-baru ini, yang mendorong banyak investor nilai ulang eksposur AS.
Pendukung City harus tetap perhatiin. Masalah London mungkin lebih berdasarkan vibes daripada data, tapi masalah citra tetap masalah. Reputasi buruknya sulit hilang di kalangan modal ventura dan investor pertumbuhan AS yang mendominasi pendanaan grup teknologi paling menarik—termasuk Wise. Cari cara tarik mereka kembali—atau kembangkan industri ventura lokal yang lebih kuat—adalah tantangan serius.
Sementara itu, Wise dapat dorongan jangka pendek: saham naik lebih dari 10% Kamis sebelum turun lagi. Ada alasan bagus untuk terus naik—bisnisnya makin mendekati target. Tapi perusahaan sendiri ga perlu seberangi batas apa pun untuk mencapainya.