Mengapa ‘dekade pertanggungjawaban’ akan datang ke pasar obligasi

Dengerin dan subscribe Opening Bid di Apple Podcasts, Spotify, YouTube, atau di mana pun kamu denger podcast favoritmu.

Penurunan peringkat kredit AS baru-baru ini bisa jadi awal dari masalah besar.

"Aku gak tau apakah ini akan jadi hari penghakiman atau dekade penghakiman," kata Ben Harris dari Brookings Institution ke Brian Sozzi dari Yahoo Finance di podcast Opening Bid. "Aku gak tau apakah ini akan terjadi pelan-pelan atau cepat."

"Saat Moody’s turunin peringkat kreditmu, meski udah diperkirakan, itu tanda bahaya," kata direktur studi ekonomi itu. Dia bilang sebelumnya default gak pernah jadi risiko, dan investor gak anggap itu mungkin. AS mungkin punya risiko inflasi atau mata uang, tapi investor tetap percaya bakal dibayar.

"Kalau dari 100% kemungkinan dibayar jadi 99,8%, itu perubahan besar," jelas Harris. "Ini udah gak aset tanpa risiko. Ini aset berisiko, dan itu bikin kondisi fiskal kita lebih buruk."

Harris sebelumnya jadi asisten menteri di Departemen Keuangan AS. Dia dianggap sebagai arsitek utama rencana ekonomi pemerintahan Biden.

Pada 16 Mei, Moody’s turunin peringkat kredit AS dari AAA jadi AA1. Lalu, 22 Mei, DPR AS setujui paket rekonsiliasi pemerintahan Trump, dijuluki "big, beautiful bill", yang termasuk pemotongan pajak dan kenaikan debt ceiling $4 triliun.

Hasil (yield) obligasi 10 tahun AS (^TNX) terus naik karena kekhawatiran utang AS gak terkendali.

Baca juga: Apa itu obligasi 10 tahun, dan bagaimana pengaruhnya ke keuanganmu?

Harris bilang, kalau suku bunga naik ke 5% atau bahkan 6%, investor mungkin beli lebih banyak obligasi AS daripada aset lain seperti saham. Ini bakal memperlambat ekonomi, yang Harris bilang "pasti" terjadi kalau AS tambah utang $4 triliun lagi.

MEMBACA  Mengapa Warga Nigeria Berdoa untuk Kesuksesan Kilang Minyak Baru

"Ancaman sebenarnya adalah ini bisa picu krisis fiskal," kata Harris. "Itu bisa terjadi kalau kita sampe debt ceiling dan ada gagal bayar, atau investor hilang kepercayaan ke Fed, atau bank sentral asing berhenti beli obligasi AS."

Cerita Berlanjut