Jakarta (ANTARA) – Gubernur Jakarta Pramono Anung pada Selasa mengatakan bahwa pemerintahannya sedang menyiapkan proyek percontohan untuk menjalankan sekolah swasta gratis, menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pendidikan dasar gratis.
"Terkait putusan MK untuk sekolah dasar dan menengah pertama gratis, baik di sekolah negeri maupun swasta, kami akan mempersiapkannya," ujarnya.
Saat ini, pemerintah provinsi sedang merancang proyek percontohan untuk sekolah swasta gratis di tingkat SD, SMP, dan SMA.
Pramono juga menekankan bahwa semua sekolah negeri di Jakarta sudah memberikan pendidikan gratis sejak beberapa tahun lalu.
Sebelumnya, MK memutuskan bahwa pemerintah pusat dan daerah wajib menyediakan pendidikan dasar gratis di sekolah negeri dan swasta, termasuk madrasah atau satuan pendidikan setara.
Putusan ini merujuk pada frasa "wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa pemungutan biaya" dalam Pasal 34 Ayat (2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
MK menyatakan frasa tersebut telah menimbulkan banyak penafsiran dan perlakuan diskriminatif, sehingga bertentangan dengan UUD 1945.
Berita terkait: Prioritaskan pendidikan gratis di sekolah swasta terpencil: anggota DPR
Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih mengatakan, jika hanya diterapkan di sekolah negeri, frasa itu bisa menciptakan kesenjangan akses pendidikan dasar bagi siswa swasta.
Hal ini karena, dalam kasus tertentu, siswa terpaksa bersekolah di swasta akibat keterbatasan kapasitas sekolah negeri.
Menurut MK, dalam kondisi seperti itu, negara memiliki kewajiban konstitusional untuk memastikan semua siswa mendapat pendidikan dasar, tanpa terkendala faktor ekonomi dan fasilitas pendidikan yang terbatas.
Data Kemendikbudristek mencatat, jumlah SD dan SMP di DKI Jakarta masing-masing mencapai 2.715 dan 1.342, total 4.057 sekolah.
Angka ini mencakup sekolah negeri maupun swasta.
Berita terkait: Pendidikan gratis di Papua Barat mencakup sekolah negeri dan swasta: gubernur
Penerjemah: Khaerul Izan, Resinta Sulistiyandari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025