Oleh Summer Zhen
HONG KONG (Reuters) – Hedge fund ungkap ide investasi terbaik mereka, mulai dari taksi tanpa supir di China, toko obat India, hingga pembangun pembangkit nuklir Korea, di konferensi investasi tahunan Sohn di Hong Kong.
Pilihan tahun ini lebih beragam secara geografis dibanding tahun lalu, menunjukkan investor aktif mencari cara untuk mengurangi risiko akibat ketidakpastian tarif dan pasar yang fluktuatif.
Flight Deck Capital dari San Francisco melihat potensi besar di raksasa mesin pencari Baidu, terutama di bisnis mobil tanpa sopir yang berkembang pesat.
Mirip dengan Waymo milik Google, Apollo Go Baidu "adalah satu-satunya pemain robo-taxi di China yang tidak bergantung pada pasar modal untuk berkembang," kata pendiri Flight Deck, Jay Kahn, di konferensi Jumat lalu.
Dia memperkirakan industri taksi dan ride-share China akan tumbuh menjadi $237 miliar pada 2034, dengan Apollo menguasai 15% pasar. Tapi segmen ini, bersama bisnis cloud Baidu, saat ini dinilai nol oleh pasar, katanya.
Optimisme investor terhadap perusahaan China yang berekspansi ke luar negeri tidak terpengaruh oleh perang dagang AS-China yang makin panas.
Apeiron Capital dari Hong Kong merekomendasikan DiDi Global, karena margin yang membaik di dalam negeri dan ekspansi cepat di Amerika Latin. Sementara itu, Triata Capital optimis dengan PDD, pemilik Temu.
"Satu fakta yang banyak orang tidak tahu adalah MAU mereka sekarang lebih besar dari Amazon," kata CIO Triata, Sean Ho, merujuk pada pengguna aktif bulanan Temu.
INDIA
Dua investor fokus pada sektor kesehatan di India.
Arisaig Partners dari Singapura memilih MedPlus Health Services, jaringan apotek terbesar di India, karena produk merek sendiri memperkuat harga murahnya.
"Inflasi lebih rendah, pemerintah fokus pada kelas menengah, dan konsumsi tumbuh dari level rendah. Saya yakin ini saat yang tepat untuk sektor konsumen," kata Vatsal Mody dari Arisaig Partners.
Panvira Management, hedge fund asal India, optimis dengan Piramal Pharma, perusahaan CDMO, karena pertumbuhan yang diperkirakan meningkat dan manfaat dari normalisasi pajak.
KEAMANAN DAN AKTIVIS
Hedge fund lain fokus pada peluang di sektor keamanan akibat konflik geopolitik.
Jon Jhun dari MY.Alpha Management memilih Hyundai Engineering & Construction, yang bergerak di pembangunan pembangkit nuklir.
"Korea dominasi rantai pasok nuklir di luar Rusia dan China," katanya.
Frontline Global Management pilih Indra Sistemas asal Spanyol, percaya perusahaan ini akan dapat kontrak lebih banyak di Eropa.
Di sisi aktivis, Palliser Capital ungkap kepemilikan 3% di Toyo Tire Jepang, mendorong perusahaan meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham.
Oasis Management milik Seth Fischer percaya Round One, jaringan hiburan Jepang, akan naik nilainya saat masuk ke industri restoran dengan target bawa makanan kualitas Michelin ke AS.
(Laporan oleh Summer Zhen; Disunting oleh Sonali Paul)