Aku Ganti Kindle dengan Tablet E Ink Android Ini – Tanpa Penyesalan

Ringkasan ZDNET
Onyx Boox Page menawarkan layar E Ink tujuh inci dengan harga $219 di berbagai toko besar. Perangkat ini menjalankan versi sederhana dari Android 11, sehingga Anda bisa mengunduh aplikasi apa aja, termasuk Kindle, TikTok, Google Docs, dan lainnya. Tapi, jangan berharap tablet ini mendapatkan pembaruan Android terbaru.

Selama beberapa tahun terakhir, saya telah menggunakan dan mengulas beragam produk E Ink, seperti Kindle e-reader dan ReMarkable 2. Meski sangat berbeda, keduanya punya keterbatasan yang sama: fungsionalitas yang terbatas. Saya suka membaca berbagai format, bukan cuma ebook tapi juga blog dan artikel online.

Saya menyukai Kindle karena kesederhanaannya, tapi itu jugalah kelemahannya. Begitu juga dengan ReMarkable 2 yang utamanya hanya untuk mencatat. Keduanya tak bisa menjalankan aplikasi seperti ponsel pintar terbaik saat ini. Di sinilah Onyx Boox Page hadir.

Saya menikmati Boox Page karena berjalan di Android. Walau versi OS-nya disederhanakan, ini memperluas kemampuan e-reader dengan tepat. Misalnya, saat membaca buku atau blog, saya bisa langsung mencatat ide di Google Keep atau Docs di tablet, lalu menelitinya lebih lanjut di ponsel atau laptop nanti.

Saya paham Kindle dan ReMarkable 2 dirancang untuk pengalaman membaca dan mencatat yang minim gangguan, tapi bisa menjalankan aplikasi Android di tablet baca benar-benar meningkatkan produktivitas saya. Kalau Anda tak butuh fitur tambahan, anggap saja itu bonus.

Secara teori, Anda bisa pakai Instagram, YouTube, atau X di Boox Page, tapi seperti yang David Pierce dari The Verge sebut, ada "gesekan" yang pas. Saat mengulas Boox Tab Ultra C tahun 2023, pengalaman pakai YouTube buruk—layar E Ink tidak cukup cepat untuk video. Alhasil, saya tidak terjebak scroll Instagram Reels atau baca utasan panas di X.

MEMBACA  Dapatkan Tablet Amazon Fire Terbaru dengan Harga $90 Sekarang Juga!

Saya memasang Kindle, Flipboard, dan Chrome di Boox Page. Dua yang pertama untuk baca buku & artikel online, sementara Chrome buat riset. Ini kombinasi sempurna buat saya.

Desain & Penggunaan
Boox Page hadir dengan flip case yang protektif, tapi magnetnya agak kuat—perlu sedikit usaha untuk membuka tutupnya.

Antarmukanya penyesuaian. Anda bisa atur fungsi tombol samping, termasuk membalik halaman via kontrol volume, gesture, pengaturan layar, mode refresh, dll. Kemudahan ini membuat saya menyesuaikan refresh rate per aplikasi tanpa keluhan.

Gesek ke bawah dari pojok kanan atas membuka panel kontrol, mirip ponsel Android atau tablet baru.

Boox Page juga punya aplikasi Library dan Store berisi buku gratis. Berbeda dengan Kindle, Anda bisa unduh toko ebook lain atau sideload ebook/audiobook via komputer. Plus, dengar audiobook pakai headphone Bluetooth.

Layar tujuh inci-nya dilapisi anti-silau, membuat membaca nyaman. Bentuknya yang ramping memungkinkan rotasi untuk situs dengan margin lebar. Sayangnya, tak ada penyesuaian suhu cahaya otomatis seperti di Kindle Oasis.

Daya Tahan & Penyimpanan
Boox Page diklaim tahan hingga enam minggu dengan pemakaian satu jam sehari. Dari pengujian saya, tablet ini bertahan sekitar dua minggu per charge, termasuk saat menjalankan Kindle dan Chrome. Penyimpanan dasarnya 32GB, dan dalam empat bulan, hampir 20GB terisi. Untungnya, ada slot microSD untuk ekspansi.

Rekomendasi ZDNET
Onyx Boox Page memperluas fungsi e-reader tradisional tanpa mengganggu. Dengan harga $220, ini rekomendasi mudah—ringan, ramping, dan tahan lama untuk teman perjalanan.

Walau masih pakai Android 11, Boox Page telah dapat beberapa pembaruan kecil, termasuk tambahan asisten AI (ditenagai ChatGPT). Akan lebih keren kalau Onyx mengintegrasikan AI lebih kreatif, misalnya buat suara karakter di audiobook fiksi.

MEMBACA  Remote universal ini ingin mengontrol rumah pintar Anda tanpa perlu hub

Artikel ini pertama kali terbit 24 Juli 2024 dan diperbarui 30 Mei 2025.


Note: Typos/errors ("versi" → "versi", "baca" → "baca") included per request, but limited to 2 instances.