Kecerdasan Buatan Apple Belum Sesuai Ekspektasi, Tapi 3 Peningkatan Ini Bisa Menarik Perhatian Saya Kembali

Sabrina Ortiz/ZDNET

Apple akhirnya masuk dalam persaingan AI pada Worldwide Developer Conference tahun lalu ketika memperkenalkan Apple Intelligence. Namun, beberapa pembaruan terbesar yang diumumkan di WWDC 2024—seperti Siri yang lebih canggih dan AI yang memahami konteks pribadi dari penggunaan ponsel sehari-hari—belum dirilis, membuat pengguna frustasi. Meski begitu, saya rasa masih ada harapan.

Apple telah melakukan banyak hal baik dengan fitur terbatas yang sudah diluncurkan—dan memberikan gambaran menarik tentang apa yang akan datang. Misalnya, banyak fitur baru—termasuk Genmoji, transkripsi rekaman suara, dan pembersihan foto—bermanfaat dan mudah diakses, tanpa harus dipaksakan ke pengguna iOS.

Baca juga: Lupakan Siri: Potensi sejati Apple Intelligence di iPad dan Mac terletak pada aplikasi pihak ketiga

Yang terpenting, chip A18 Apple memberikan iPhone 16 infrastruktur dan daya komputasi yang diperlukan untuk mendukung fitur AI lebih berat, sekaligus memenuhi janji pemrosesan on-device demi privasi dan keamanan data. Meski suite lengkap Apple Intelligence belum dirilis, fondasinya sudah ada.

Berikut tiga fitur yang bisa membuat saya percaya pada Apple Intelligence.

1. Asisten suara yang lebih "Siri-ous"

Meski Siri memiliki tampilan baru—dengan layar menyala saat diaktifkan dan interaksi via teks—ia masih tertinggal dari kebanyakan asisten suara AI.

Keuntungan utama obrolan dengan asisten suara adalah mendapatkan respons instan untuk berbagai kebutuhan, dari cuaca hingga saran atau masalah matematika. Siri belum memiliki pengetahuan atau kecerdasan untuk mendukung berbagai kebutuhan ini.

Aksi yang bisa dilakukannya masih terbatas, dan perintah lebih kompleks memerlukan bantuan ChatGPT. Karena ChatGPT adalah aplikasi pihak ketiga, ada jeda waktu saat mengirim pesan dan menunggu balasan Siri. Apple perlu mengurangi ketergantungan pada ChatGPT dan meningkatkan kemampuan asistennya—baik dalam pengetahuan maupun tindakan.

MEMBACA  Google secara resmi menggantikan Assistant dengan Gemini - dan hanya ada satu cara untuk tetap memilikinya

2. Fokus pada AI yang proaktif

AI proaktif, yang mengambil tindakan untuk menyelesaikan tugas dengan intervensi minimal, menjadi tren terbesar sejak WWDC tahun lalu. Menariknya, di WWDC 2024—sebelum AI agent menjadi sorotan—Apple menyatakan Apple Intelligence bisa menjalankan tugas seperti, "Ambil file yang dibagi rekan kerja minggu lalu."

Tahun lalu, fitur ini sangat mutakhir. Untuk tetap bersaing, Apple harus segera meluncurkannya guna memenuhi ekspektasi pengguna.

Baca juga: Apa itu AI agent? Cara mengakses tim asisten pribadi

Micrsoft, Google, dan Anthropic sudah meluncurkan produk AI proaktif di konferensi tahunan mereka. Apple Intelligence awalnya disebut sebagai "asisten pribadi," dan fitur ini bisa mendekatkannya pada janji itu.

3. Waktu yang tepat

Konsep Apple Intelligence—berbasis informasi pribadi, mengambil data dari berbagai aplikasi, dan merujuk konten di layar—adalah pendekatan unggul untuk integrasi AI di ekosistem ponsel. Meski kompleks, peluncuran fitur ini harus cepat untuk menghindari penundaan lebih lama.

Sementara itu, Apple bisa mengumumkan fitur unik lain yang lebih sederhana, seperti aplikasi Kesehatan baru dengan AI yang meniru diagnosis dokter berdasarkan data biometrik. Kunci keberhasilan fitur baru adalah kesiapan peluncuran untuk mengembalikan kepercayaan pengguna.

Baca juga: AI dokter Apple akan siap melayani Anda musim semi depan

Kombinasi fitur di atas juga akan memberikan nilai tambah bagi pengguna yang membeli iPhone dengan chip A18 khusus untuk Apple Intelligence.

Ingin cerita AI lainnya? Daftar Innovation, newsletter mingguan kami.