Indonesia memaparkan strategi pengembangan keluarga di Istanbul.

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Penduduk dan Pengembangan Keluarga Indonesia (BKKBN) memaparkan strategi nasional untuk membangun keluarga yang berkualitas dan tangguh di Konferensi Forum Keluarga Internasional yang diadakan di Istanbul, Turki, pada 22-23 Mei.

"Untuk mengatasi masalah terkait keluarga, Indonesia memutuskan untuk fokus pada siklus hidup keluarga," kata Deputi BKKBN bidang Pengembangan Keluarga, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Ukik Kusuma Kurniawan.

Menurut pernyataan yang dikutip Senin, Kurniawan menjelaskan bahwa pendekatan ini mendorong pemerintah untuk berperan mendukung di setiap tahap kehidupan individu—dari bayi hingga lansia—melalui program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Dia menekankan bahwa strategi komprehensif ini sangat penting karena Indonesia sedang mengalami bonus demografi, dengan sekitar 70 persen dari 282 juta penduduknya berada di usia produktif.

"Tren ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk menjadi negara maju," tambahnya.

Selain itu, pejabat tersebut menyatakan bahwa pemerintah Indonesia melihat keluarga berkualitas sebagai fondasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Untuk mendukung hal ini, dia mencatat bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen memanfaatkan bonus demografi melalui inisiatif untuk menghilangkan hambatan dalam pembangunan manusia.

Kurniawan juga membagikan bahwa pemerintah telah menjalankan program pengasuhan anak berbasis masyarakat sebagai bagian dari upaya mengatasi gizi buruk pada anak.

Lebih lanjut, dia menyoroti tekad pemerintah untuk memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak serta memberdayakan lansia agar tetap dapat berkontribusi bagi masyarakat.

"Kami menggunakan kecerdasan buatan dan sistem informasi terintegrasi agar setiap keluarga Indonesia mendapat akses dukungan yang akurat, responsif, dan tepat waktu," ujarnya.

Pejabat BKKBN itu juga menekankan bahwa pemerintah Indonesia ingin membangun kolaborasi internasional yang inklusif untuk memastikan keberhasilan strategi pengembangan keluarga.

MEMBACA  Baznas membagikan bantuan makanan senilai Rp2 miliar untuk Gaza selama Ramadan

"Memperkuat keluarga sama dengan menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh untuk masa depan lebih baik," pungkasnya.

Berita terkait: BKKBN integrasikan kebijakan kependudukan dengan Program Gizi Nasional
Berita terkait: Pemerintah akan bagikan data prevalensi stunting anak 2024 bulan depan

Penerjemah: Lintang B, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025