Pemerintah Tidak Sejalan dalam Pasokan Gas Industri

Selasa, 13 Mei 2025 – 15:11 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk Sektor Industri, Saleh Husin, menyatakan bahwa pemerintah masih belum sejalan dalam hal pasokan gas untuk industri dalam negeri.

Menurut Husin, beberapa pengguna gas industri di divisi industri Kadin telah mengeluh tentang kesulitan mendapatkan alokasi gas untuk operasi mereka.

Ia menambahkan bahwa pabrik gas sebenarnya terletak di daerah industri utama, seperti di Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Jadi saya melihat bahwa, di tingkat implementasi lapangan, tampaknya ada ketidaksetujuan untuk menerima kebijakan penetapan harga gas industri pemerintah. Akibatnya, pasokan sengaja diperumit dengan berbagai cara. Masih ada rasa ego sektoral yang kuat, dan mereka tidak mempertimbangkan dampak nasional—hanya sektor mereka sendiri,” ujarnya di Jakarta pada Sabtu (10 Mei).

Ia juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2025 bahkan tidak mencapai 5 persen. Ia mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan kunjungan mendadak ke industri yang menggunakan gas.

“Hal ini telah dikonfirmasi oleh rilis terbaru Badan Pusat Statistik, yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Q1 2025 hanya 4,87 persen,” ujar Husin.

“Saya harap Presiden Prabowo melakukan inspeksi mendadak ke situs industri yang mengandalkan gas untuk memahami secara langsung apa yang sebenarnya terjadi,” lanjutnya.

Husin kemudian menekankan bahwa ekonomi Indonesia tidak akan mencapai pertumbuhan 8 persen jika masalah di sektor industri terus berlanjut.

“Selama isu ini tidak diselesaikan, tidak ada harapan mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Saya sungguh berempati dengan Presiden Prabowo, yang sangat bersemangat untuk memajukan Indonesia, namun sayangnya, dia tidak didukung oleh para pengambil keputusan di lapangan, terutama dalam hal alokasi gas industri (AGIT), yang tidak sejalan dengan visi Presiden,” katanya.

MEMBACA  Produksi industri Jerman turun lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan Maret Menurut Reuters

Pengembangan hilir batubara dianggap sebagai langkah strategis untuk mengubah ekonomi Indonesia, bertujuan mencapai kedaulatan energi dan memperkuat industri nasional.

Halaman Selanjutnya