Menteri Mendorong Asuransi Sosial untuk Pengemudi Taksi Online

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan pentingnya para pengemudi taksi online di Indonesia mendaftar ke layanan jaminan sosial, termasuk yang disediakan oleh penyedia asuransi ketenagakerjaan negara BPJS Ketenagakerjaan.

“Perlu mempertimbangkan karakteristik unik pengemudi taksi online dan kurir saat mengelola keanggotaan jaminan sosial mereka,” katanya setelah menghadiri diskusi tentang kesejahteraan pengemudi taksi online di Jakarta, Kamis.

Yassierli mencatat bahwa pengemudi taksi online, terutama yang mengoperasikan sepeda motor, sangat rentan terhadap kecelakaan lalu lintas dan sangat membutuhkan perlindungan jaminan sosial.

Dia menekankan bahwa tanpa perlindungan tersebut, para pengemudi ini dapat terbebani dengan biaya medis yang besar dalam kasus kecelakaan.

“Ini adalah hal yang sangat diperhatikan pemerintah. Presiden Prabowo Subianto benar-benar peduli terhadap kesejahteraan pekerja, termasuk pengemudi taksi online,” ujar menteri tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyoroti bahwa dari dua juta pengemudi taksi online aktif di seluruh negeri, hanya 250 ribu yang terdaftar di kantornya.

“Ini berarti 1,7 juta pengemudi dibiarkan tanpa perlindungan,” tegasnya.

Mengingat hal ini, Cahyo mengajak para pengemudi taksi ini untuk mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan mereka memiliki jaring pengaman dalam kasus kecelakaan kerja.

Dia menjamin kepada para pengemudi bahwa BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan dukungan finansial kepada mereka yang terbaring akibat kecelakaan, membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai mereka pulih dan kembali bekerja.

“Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung secara finansial keluarga mereka, memastikan anak-anak mereka bisa terus bersekolah,” jelasnya.

Selain itu, dia menegaskan bahwa pihaknya juga akan menawarkan dana kompensasi sebesar Rp42 juta kepada keluarga korban yang meninggal akibat kecelakaan kerja.

MEMBACA  WhatsApp Perbaiki Celah 'Zero Click' yang Digunakan untuk Retas Pengguna Apple