Perjalanan rombongan biksu yang melaksanakan thudong dari Thailand menuju Borobudur telah tiba di Semarang, Jawa Tengah. Mereka melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang melalui jalur pantura.
Dari Kota Semarang, rombongan biksu thudong melanjutkan perjalanan kaki menuju Candi Borobudur, melewati Ungaran, Ambarawa, dan Magelang. Thudong adalah ritual perjalanan spiritual umat Budha untuk memperingati Hari Raya Waisak. Pada Waisak 2569 BE/2025 M, ritual puncaknya jatuh pada tanggal 12 Mei 2025 di Borobudur.
Pada Rabu, 7 Mei 2025 pagi, rombongan para biksu singgah di Kantor Gubernur Jawa Tengah. Mereka disambut hangat oleh Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.
“Hari ini saya atas nama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah mengucapkan selamat datang kepada rombongan Bhikkhu dari Thailand,” kata Ahmad Luthfi. Menurut Luthfi, penyambutan untuk para bhikkhu mencerminkan toleransi beragama yang dijunjung tinggi. Para bhikkhu Thudong dikawal oleh warga muslim dan nasrani secara bersama-sama, bahkan saat di Cirebon mereka dikawal oleh petugas dari Keraton Kasepuhan yang merupakan kerajaan Islam.
“Keragaman harus kita tumbuh kembangkan, ini toleransi umat beragama yang kental di wilayah kita,” ujar Luthfi.
Ketua Umum Internasional Thudong, Welly Widadi, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat selama perjalanan. “Para bhikkhu Thudong ini sudah berjalan beribu-ribu kilometer, membawa pesan perdamaian untuk dunia,” katanya.
Seorang Bhikkhu Thudong, Bhante Wichai, mengaku bukan pertama kali ia ikut Thudong. Setiap kali sampai di Jawa Tengah, ia selalu mendapatkan sambutan hangat dari berbagai agama.
“Terima kasih. Kami senang bisa kembali ke sini agar bisa hidup bersama di dunia ini. Kita harap semua bahagia,” katanya.
Laporan Teguh Joko Sutrisno