Indonesia Berharap Swasembada Pangan dengan Stok Beras Rekor

Jakarta (ANTARA) – Indonesia berada di jalur untuk mencapai swasembada pangan dengan memperkuat stok beras nasional, menjaga inflasi tetap rendah secara historis, dan menerapkan kebijakan produksi strategis, menurut pejabat pemerintah.

“Dengan inflasi rendah dan cadangan beras stabil, kami optimis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan,” kata Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (Bapanas), dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat.

Adi mencatat bahwa tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2024 adalah 1,57 persen—terendah dalam sejarah negara itu—menunjukkan upaya yang berhasil untuk menstabilkan harga pangan.

Ia menambahkan bahwa cadangan beras pemerintah negara telah mencapai 3,1 juta ton, level tertinggi sejak kemerdekaan Indonesia, memberikan fondasi yang kokoh untuk ketahanan pangan.

“Sejak tahun 1958, inflasi Indonesia tidak pernah serendah 1,57 persen. Ini didukung oleh ketersediaan beras tertinggi yang sekarang mencapai 3,1 juta ton,” ujarnya.

Terkait berita: Pemerintah rencanakan 25.000 gudang darurat untuk produk kelebihan

Menurut Adi, peningkatan produksi pangan nasional tetap menjadi prioritas utama, bersama dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani—fokus dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Pak Prabowo sangat peduli dengan kesejahteraan petani. Kami ingin meningkatkan produksi, tetapi kami juga ingin petani kami sejahtera,” tegasnya.

Adi menekankan bahwa ketahanan pangan Indonesia harus dibangun dengan prinsip kemandirian dan kedaulatan, dengan ketersediaan, keterjangkauan, dan aksesibilitas sebagai tiga pilar utamanya. Tujuan utamanya, katanya, adalah swasembada pangan.

Ia juga menunjukkan bahwa sementara harga beras naik di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina, situasi Indonesia tetap stabil.

Harga beli gabah petani di negara ini saat ini ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, dengan tingkat stok yang stabil.

Berkat upaya terkoordinasi dari kementerian teknis, Indonesia diproyeksikan memiliki surplus beras sebesar 1,68 juta ton hingga Mei 2025, katanya.

MEMBACA  Scholz mendesak gencatan senjata Gaza sebelum pertemuan dengan Netanyahu Israel

“Namun, hal ini harus dipertahankan. Jika kita gagal menjaga luas lahan yang ditanam saat ini sebesar 6,61 juta hektar, produksi bisa turun di bawah permintaan nasional, yang rata-rata sebesar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan,” peringatannya.

Berita terkait: Perlu memperkuat stok beras dalam negeri sebelum mengekspor: menteri

Berita terkait: Prabowo mengincar kedaulatan pangan untuk memperkuat peran kemanusiaan regional

Translator: Muhammad Harianto, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025