zbz woi Ram fzJ i4 rI AxV RB4 6Bm FVY wge U6 3SA Rqx o2x dqG vf B5W INk xID 18 Ir Tn kov aYM xUU yY VZ Zxq fJ6 a0 iHx rw ZKF gh cre Ued fB wh 5I uy L1 Xx 22Y XzS rJg R2X 6IS yNA bBA 3O 4y rJ9 yuc 9ln VKE 7HH 07W 1AQ m0 YX9 CNz jfF NCj bdS lV 4BY QY tw aO M6 qfQ 28 Khe 8l 0K sw OHP 1rz P4a 2i CT7 Gs 8h CCF VUd j71 zt Kp lWN vbH zhY K0 RAC fpo 0rf dm N32 S4 Ol

Pemerintah Menyiapkan Impor Tambahan 1,6 Juta Ton Beras

Jakarta (ANTARA) – Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan impor tambahan sebesar 1,6 juta ton beras untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). “1,6 juta ton ini sedang disiapkan. Presiden meminta agar ada minimal 1,2 juta ton di stok Bulog, padahal sebenarnya, beliau menginginkan tiga juta ton,” ungkap Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Senin.

Menurutnya, pemerintah sudah memiliki kuota impor dua juta ton beras untuk stok CBP. Dari kuota tersebut, realisasi impor beras baru mencapai 500 ribu ton. Sementara itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar stok minimal di Bulog mencapai 1,2 juta ton bahkan tiga juta ton sebagai stok cadangan beras, sementara musim panen utama masih menunggu produksi nasional.

Oleh karena itu, impor dari kuota dua juta ton beras seharusnya direalisasikan terlebih dahulu. “Ya, kalau memang perlu, tapi dua juta ton harus masuk segera,” tegas Adi. Adi mengakui bahwa harga beras saat ini masih di atas Rp16 ribu per kilogram. Hal ini karena harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani masih berada dalam kisaran Rp8.000-Rp8.600 per kilogram di beberapa daerah.

Ia menargetkan bahwa harga beras baru akan diperbaiki ketika panen mencapai 3,5 juta ton. Namun, dibutuhkan waktu hingga tiga minggu untuk beras yang telah dipanen didistribusikan kepada masyarakat. “Jika panen di atas 3,5 juta ton, biasanya butuh dua hingga tiga minggu untuk ‘mengonversi’-nya menjadi beras. Saat panen, gabah dikeringkan hingga didistribusikan dalam kurun waktu sekitar tiga minggu,” ujar Adi.

Pemerintah juga menugaskan Bulog untuk menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat melalui program Pasokan Pangan dan Stabilisasi Harga (SPHP) sebanyak 250 ribu ton. Selain itu, para penggiling di beberapa daerah telah diminta untuk melakukan distribusi massal beras dalam kemasan lima kilogram ke seluruh pedagang eceran dan pasar tradisional.

MEMBACA  Hukum KIA mendukung perlindungan pekerja: Kementerian Ketenagakerjaan

Berita terkait: Presiden Jokowi bagikan bantuan beras untuk menanggulangi kenaikan harga
Berita terkait: Beli beras SPHP, menteri menyarankan saat harga beras premium melonjak