Jakarta (ANTARA) – Amerika Serikat menolak pernyataan yang tidak bertanggung jawab mengenai pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza, demikian menurut Departemen Luar Negeri AS.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, melalui pernyataan pers Kedutaan Besar AS di Indonesia yang diterima di Jakarta pada hari Rabu, menyatakan bahwa Amerika Serikat menolak pernyataan terbaru dari menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir yang menganjurkan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza.
Miller menyebut retorika tersebut provokatif dan tidak bertanggung jawab, dan mereka harus segera menghentikannya.
“Kami telah diberitahu berulang kali dan secara konsisten oleh Pemerintah Israel, termasuk oleh perdana menteri, bahwa pernyataan tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel,” ujar Miller.
Ia juga mengatakan bahwa mereka telah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap demikian, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tidak ada kelompok teroris yang mampu mengancam Israel.
“Itulah masa depan yang kami cari, demi kepentingan warga Israel dan Palestina, wilayah sekitar, dan dunia,” tegas Miller.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mendorong “emigrasi sukarela” warga Palestina di Jalur Gaza, dengan mengklaim bahwa warga Palestina telah tinggal di dalam ghetto selama 75 tahun, dan mereka ingin pergi.
Selain itu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menyatakan bahwa perang di Gaza adalah kesempatan bagi warga Palestina untuk berimigrasi, dengan mengklaim bahwa Israel memiliki mitra di seluruh dunia yang dapat membantu menyerap beberapa warga Palestina dari Gaza.
Gvir juga mencatat bahwa dengan mendorong warga Palestina untuk meninggalkan Gaza, akan memungkinkan warga Israel yang tinggal di sekitar Jalur Gaza untuk kembali ke permukiman mereka.