Sespimmen bertemu dengan Jokowi, Pengamat Soroti Kekurangan Kepemimpinan Prabowo

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengkritik ketidaktegasan Presiden RI Prabowo Subianto dalam memimpin yang menyebabkan kekuasaan terbagi-bagi. Menurut Ray, hal ini membuat peserta Sespimmen Polri memilih untuk bersilaturahmi dengan Presiden sebelumnya, Joko Widodo.

Ray menyatakan bahwa Prabowo perlu memperbaiki cara memimpin agar kekuasaan menjadi terpusat dan roda pemerintahan dapat berjalan secara maksimal. Menurutnya, jika hal ini tidak diperbaiki, kekuasaan Prabowo akan terlihat lemah.

Ray juga menilai bahwa silaturahmi peserta Sespimmen Polri dengan Jokowi disebabkan oleh lemahnya kesadaran etika Jokowi. Menurut Ray, Jokowi hanya memandang demokrasi sebagai seperangkat aturan tanpa memperhatikan unsur kepatutan sebelum menerima peserta Sespimmen Polri.

Ray menyebut bahwa jika batasan etik dijadikan patokan, pertemuan seperti yang terjadi dapat diminimalisasi, termasuk pertemuan dengan beberapa menteri yang menyebut Jokowi sebagai bos.

Pengamat menilai bahwa ketidaktegasan Prabowo berkontribusi terhadap peristiwa peserta Sespimmen yang menghadap kepada Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

MEMBACA  Harapan kemenangan Hope Geisler Ap di WBC Asia dapat menginspirasi pemuda: menteri