Honda Meminta Akselerasi Insentif Mobil Hybrid, Juga Keringanan Ganjil Genap

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan regulasi mengenai insentif mobil hybrid. PT Honda Prospect Motor (HPM) menyambut baik wacana tersebut, mengingat perusahaan memiliki sejumlah model mobil hybrid. Teknologi hybrid menggabungkan mesin pembakaran internal (ICE) dengan motor listrik yang dilengkapi baterai, mampu mengurangi emisi hingga lebih dari 50 persen.

Yusak Billy, Direktur Penjualan & Pemasaran serta Purna Jual HPM, menyatakan bahwa teknologi hybrid pada mobil Honda berperan penting dalam upaya mengurangi polusi udara. Insentif untuk mobil hybrid dianggap perlu agar harga kendaraan menjadi lebih terjangkau dan masyarakat memiliki lebih banyak pilihan model elektrifikasi.

Billy menjelaskan bahwa mobil hybrid Honda memiliki performa hampir sama dengan mobil listrik berbasis baterai (BEV) saat berjalan di bawah kecepatan 50 km/jam, yang merupakan kecepatan rata-rata di kota besar seperti Jakarta. Konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien dan emisi yang dihasilkan sangat minim karena mobil beroperasi dengan baterai dan motor listrik.

Selain insentif, kebijakan bebas ganjil genap untuk mobil hybrid juga dianggap perlu agar lebih banyak orang beralih ke elektrifikasi. Saat ini, Honda memiliki beberapa model mobil hybrid seperti All New CR-V RS e:HEV dan All New Accord RS e: HEV, yang diperkenalkan di Indonesia tahun lalu dan diimpor sepenuhnya dari luar negeri.

Semua inovasi ini merupakan langkah positif dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

MEMBACA  Kebijakan Pendidikan Wajib 13 Tahun di Indonesia