Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional Indonesia (BGN) akan mengalokasikan anggaran bulanan sebesar Rp25 triliun (sekitar US$1,47 miliar) mulai bulan September untuk mencapai targetnya memberikan makanan gratis kepada 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala BGN Dadan Hindayana dalam diskusi nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Selasa.
Hindayana juga menyatakan bahwa BGN bertujuan untuk mendirikan 7.000 Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga bulan Agustus. Unit-unit ini akan menggunakan sekitar Rp7 triliun per bulan untuk menyediakan makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menekankan bahwa kesuksesan program ini bergantung pada tiga faktor utama: anggaran, sumber daya manusia, dan infrastruktur.
“Untuk sumber daya manusia, telah disiapkan lulusan Datais Pembangunan Indonesia (SPPI). Mereka adalah lulusan terbaik yang menjalani program pelatihan khusus selama 3-4 bulan,” jelasnya.
Dalam hal infrastruktur, unit-unit SPPG telah sepenuhnya didirikan melalui kemitraan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pemerintah resmi meluncurkan program MBG pada tanggal 6 Januari, dengan tujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak di bawah lima tahun, ibu hamil, ibu menyusui, dan siswa hingga tingkat sekolah menengah.
Berita terkait: Program makanan gratis berkontribusi pada penurunan kemiskinan: DEN
Berita terkait: Program makanan gratis berpotensi meningkatkan permintaan agregat: Menteri
Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025