Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyoroti peran penting petani dalam menjaga kedaulatan nasional saat kegiatan panen serentak yang diselenggarakan di 14 provinsi dan berpusat di Majalengka, Jawa Barat, pada hari Senin.
Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan penghargaan yang mendalam bagi para petani, yang merupakan tulang punggung bangsa.
“Petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada bangsa. Tanpa pangan, tidak ada Indonesia,” kata beliau saat menyampaikan pidato di depan ribuan petani dan tamu undangan, yang diikuti secara online melalui kanal Sekretariat Presiden di sini pada hari Senin.
Beliau juga mengkritik sikap beberapa elit, yang, menurutnya, tidak sepenuhnya memahami pentingnya peran petani dalam menjamin keberlanjutan negara.
Kepala Negara menekankan bahwa kunci kesuksesan pembangunan bukan hanya intelektualisme, tetapi juga akal sehat dan cinta sejati terhadap rakyat.
“Kita memerlukan orang-orang cerdas, tetapi yang lebih penting adalah mereka yang memiliki akal sehat dan benar-benar mencintai rakyat. Kadang-kadang, orang terlalu pintar tetapi akhirnya tidak mencapai apa-apa,” katanya, memancing tawa dan tepuk tangan dari para hadirin.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga memuji laporan dari beberapa daerah tentang kemajuan pertanian mereka. Sebagai contoh, Ngawi, Jawa Timur, telah berhasil meningkatkan produktivitas padi dengan penggunaan pupuk minimal sebagai langkah menuju pertanian mandiri dan berkelanjutan.
“Kita akan melakukan uji coba dan menjelajahi teknik serta berbagi pengalaman antar daerah. Tujuan kita adalah untuk bisa memproduksi pupuk sendiri di setiap desa,” katanya.
Semangat patriotik rakyat, khususnya para petani, adalah fondasi utama untuk menjaga kesatuan nasional, tambah beliau.
Berita terkait: Sulaiman dorong penyerapan beras cepat di tengah perkiraan surplus
Berita terkait: Mengoptimalkan peran desa sebagai pilar ketahanan pangan
Berita terkait: Memberdayakan petani, memodernisasi pertanian untuk ketahanan pangan
Penerjemah: Andi, Kenzu
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025