Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian memastikan bahwa pengendalian penyakit mulut dan kuku (FMD) pada ternak di seluruh Indonesia tetap optimal menjelang libur Idul Fitri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan di sini pada hari Rabu bahwa ketika kasus FMD menunjukkan tren peningkatan pada awal 2025, kementeriannya mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar (sekitar US$6 juta) untuk pengadaan vaksin FMD.
“Jutaan vaksin telah didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia. Alhamdulillah, saat ini, tren kasus FMD telah mereda,” tambahnya.
Sulaiman menegaskan bahwa kementeriannya terus bergerak cepat untuk menangani penyebaran FMD. Dia juga meminta stafnya untuk tetap waspada terhadap wabah tersebut.
Direktur jenderal peternakan dan kesehatan hewan di kementerian, Agung Suganda, mengatakan bahwa timnya melakukan pemantauan rutin setiap hari melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terpadu (iSIKHNAS) untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas ternak menjelang Idul Fitri.
Ia mencatat bahwa ternak biasanya mengalami penurunan kekebalan setelah dipindahkan ke tempat baru akibat kelelahan perjalanan. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit, termasuk FMD.
Untuk memastikan kasus FMD terus menurun, kementerian sedang meningkatkan kapasitas epidemiologis petugas kesehatan hewan agar dapat melakukan deteksi dini, respons cepat, dan pengendalian FMD berbasis risiko.
Sebagai bagian dari langkah pencegahan, Kementerian Pertanian telah melaksanakan program Bulan Vaksinasi FMD dari Januari hingga Maret 2025 dan akan memberikan vaksin booster pada bulan Juli – September.
Hingga saat ini, total jumlah dosis vaksin yang diberikan telah mencapai 1.688.651.
Menurut direktur kesehatan hewan di kementerian, Imron Suandy, kementerian telah mendistribusikan obat-obatan dan logistik, termasuk antibiotik, vitamin, dan disinfektan, ke berbagai wilayah untuk mempercepat penanganan FMD.
Berdasarkan evaluasi nasional, hingga 24 Maret 2025, pelaksanaan vaksinasi FMD terus menunjukkan kemajuan positif. Sebagian besar provinsi telah mencapai target tingkat vaksinasi di atas 60 persen, dengan beberapa wilayah mencapai di atas 80 persen.
Kementerian Pertanian juga terus berkoordinasi dengan kantor peternakan provinsi, kabupaten, dan kota serta pusat veteriner di seluruh Indonesia untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam pengendalian penyakit menular tersebut.
Berita terkait: Kementerian memperkuat strategi penanganan FMD untuk daerah zona merah
Berita terkait: Indonesia mendistribusikan lebih dari 124.000 dosis vaksin FMD secara nasional
Berita terkait: Pemerintah memastikan pasokan daging sapi cukup untuk Ramadan di tengah wabah FMD
Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025