Menteri Komunikasi dan Informasi Meutya Hafid dan Sekretaris Partai Kota Nanning, Provinsi Guangxi, China, Nong Shengwen, membahas transformasi digital Indonesia dan membuka peluang penggunaan AI dalam pengembangan pertanian dan kota cerdas.
“Kerjasama dalam infrastruktur digital antara Indonesia dan China adalah yang terbesar di antara kerjasama dengan negara lain. Hal ini telah mendukung konektivitas ke daerah terpencil Indonesia melalui teknologi 4G dan 5G,” kata Hafid selama pertemuan di sini pada hari Selasa.
Beliau menyatakan minat Indonesia untuk memperluas kerjasama dalam bidang AI dengan kota Nanning, mengingat keberhasilannya dalam menjadi pusat kota cerdas berbasis AI.
Menurut menteri, kota Nanning dikenal memiliki pengalaman yang handal dalam membangun kota cerdas.
Bakat digital dan ekosistem startupnya juga memiliki potensi besar untuk menginspirasi pengembangan ekosistem digital Indonesia, katanya.
“Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai negara, termasuk China, dalam mengembangkan teknologi AI. Target kami adalah menciptakan sembilan juta bakat digital yang sangat mampu dalam AI pada tahun 2030,” tambahnya.
Sementara itu, Shengwen menyambut baik undangan untuk memperkuat kolaborasi dalam menciptakan inovasi teknologi.
Beliau menekankan kesiapan Nanning untuk memberikan dukungan penuh, termasuk kebijakan dan fasilitas, kepada perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin berkolaborasi dengan kota tersebut.
“Kami berharap untuk membangun pusat kerjasama dan inovasi AI antara China dan ASEAN di Indonesia, dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informasi,” katanya.
Berita terkait: Indonesia menetapkan tengah jalan di tengah perlombaan AI: menteri
Berita terkait: Indonesia mengundang China untuk berkolaborasi dalam investasi pengembangan AI
Penerjemah: Livia Kristianti, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025