Badan UE baru mengkonfirmasi Frankfurt sebagai ‘ibukota euro’

Keputusan untuk memilih Frankfurt sebagai kursi otoritas anti pencucian uang baru UE lebih memperkuat pusat keuangan terkemuka Jerman, menurut Presiden Bundesbank Joachim Nagel.

“Ini sekali lagi menegaskan klaim bahwa Frankfurt adalah pusat keuangan Eropa,” kata Nagel di kota tengah Jerman.

Frankfurt kini “dapat dengan berani mengatakan bahwa itu adalah ibu kota euro,” tambah Nagel.

Pada hari Kamis, perwakilan dari negara-negara anggota UE dan Parlemen Eropa setuju bahwa agensi anti pencucian uang UE baru (AMLA) akan berada di Frankfurt.

Frankfurt mengalahkan kompetisi dari Paris, Brussels, Madrid, Dublin, Riga, Vilnius, Vienna, dan Roma untuk menjadi tuan rumah agensi UE baru tersebut.

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner sangat mendukung Frankfurt sebagai tuan rumah agensi tersebut. Dia mengatakan dalam dengar pendapat publik di parlemen pada bulan Januari bahwa di Frankfurt, agensi tersebut akan memiliki segala yang diperlukan untuk beroperasi sejak hari pertama.

Komisi Eropa pertama kali mengusulkan pendirian agensi tersebut kembali pada tahun 2021 untuk memerangi pencucian uang dan pembiayaan teroris di Uni Eropa.

Agensi tersebut akan mengoordinasikan dan mendukung kerja agensi nasional dengan tujuan utama otoritas baru itu adalah meningkatkan kerja sama lintas batas.

Menurut informasi sebelumnya, Jerman, negara bagian Hesse, dan kota Frankfurt berniat menyediakan setidaknya €10 juta ($10,8 juta) untuk lokasi tersebut.

Frankfurt sudah menjadi rumah bagi Bank Sentral Eropa, yang telah mengawasi bank-bank terbesar zona euro serta kebijakan moneter sejak November 2014.

Joachim Nagel, Presiden Bundesbank Jerman, tiba untuk mempresentasikan Laporan Tahunan 2023 dalam konferensi pers di Bundesbank Jerman. Andreas Arnold/dpa

MEMBACA  Masih Hidup dalam Ketakutan: Melarikan Diri dari Serangan di Lebanon