Bahaya Makan Terlalu Banyak, Daftar Makanan Ini Bisa Menyebabkan Kematian

VIVA Lifestyle – Terlalu banyak konsumsi makanan tidak baik untuk kesehatan. Ini juga berlaku dalam mengonsumsi makanan.

Baca Juga:

Sederet Makanan Pemicu Keguguran, Hati-hati Jangan Salah Konsumsi

Ternyata, ada beberapa jenis makanan yang bisa berpotensi menyebabkan keracunan dan bahkan kematian jika dikonsumsi secara berlebihan atau diolah dengan tidak tepat.

Masing-masing dari delapan makanan yang lezat dan sehat ini mengandung racun alami yang, meskipun aman untuk dikonsumsi sesering mungkin, dapat membunuh seseorang tergantung pada cara dan jumlah yang dikonsumsi.

Baca Juga:

Dokter Sarankan Konsumsi Seafood Karena Tinggi Protein, Manfaatnya Bagus Banget Buat Tubuh!

Berikut adalah beberapa jenis makanan tersebut:

Baca Juga:

Politisi Israel Minta Pasokan Makanan, Minuman dan Bahan Bakar ke Gaza Diputus

Buah Ceri, Aprikot, Plum, Persik: Sianida

Jangan panik jika secara tidak sengaja menelan biji ceri. Biji ceri sebenarnya tidak beracun jika dimakan secara utuh, tetapi cukup berbahaya jika dimakan setelah pecah.

Selain rasanya yang sangat pahit dan biasanya tidak bisa dikunyah, biji dari buah-buahan tertentu seperti ceri, aprikot, plum, dan persik, mengandung senyawa sianogenik yang dalam ilmu pengetahuan disebut “bahan-bahan yang dapat diubah oleh tubuh menjadi sianida”.

Jumlah biji ceri yang bisa dianggap ‘mematikan’ bervariasi.

Menurut situs makanan internasional Bon Appetite, hidrogen sianida mematikan dengan kadar sekitar 1,52 miligram per kilogram, artinya dibutuhkan sedikit lebih dari 0,1 gram (sekitar berat satu sen) racun untuk membunuh manusia dengan berat 68 kilogram.

Satu buah ceri menghasilkan sekitar 0,17 gram sianida yang mematikan per gram bijinya, jadi tergantung pada ukuran biji tersebut, menelan satu atau dua biji ceri yang baru pecah saja dapat menyebabkan kematian.

MEMBACA  Pejabat BIS: Pemerintah dan lainnya akan membuat 'kemajuan besar' dalam tingkat suku bunga tahun ini

Nasi: Arsenik

Mungkin terkejut dengan jenis makanan nomor dua ini, tetapi jangan panik terlebih dahulu!

Beras mengandung arsenik, racun yang dapat menyebabkan muntah, sakit perut, dan vertigo jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Kadar arsenik tertinggi terdapat pada beras merah, dan kadar terendah terdapat pada beras instan.

Meskipun mengandung racun, sangat sulit untuk diracuni dengan makan terlalu banyak nasi dalam satu hari. Namun, bukan berarti tidak ada efek buruk yang dapat terjadi: paparan arsenik dosis rendah secara terus-menerus dari waktu ke waktu dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker kandung kemih.

Menurut FDA, terdapat 2,6 hingga 7,2 mikrogram arsenik anorganik dalam satu porsi nasi.

Diperlukan sekitar 50 gram arsenik untuk membunuh rata-rata orang dewasa dengan berat 68 kilogram, jadi untuk mencapai kematian akibat nasi, kamu harus makan hampir 7 juta porsi nasi dalam sekali makan.

Jika kita asumsikan satu porsi sekitar 1/4 cangkir, maka kamu harus makan sekitar 1.800 cangkir nasi.

Kentang: Solanin

Kentang.

Photo :

Pixabay/Wounds_and_Cracks

Kentang dapat menghasilkan solanin, pestisida alami yang beracun bagi manusia, tergantung pada penanganan dan pengolahan.

Kandungan solanin terutama terdapat pada kentang yang mulai berubah warna menjadi hijau, terutama ketika sudah mulai bertunas.

Gejala keracunan solanin meliputi muntah, diare, dan kadang-kadang serangan jantung.

Untungnya, selain terlihat tidak menarik dan terasa agak pahit, kamu harus makan kentang hijau dalam jumlah besar agar benar-benar mengalami keracunan solanin.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas New Mexico menunjukkan bahwa orang dewasa dengan berat 45,3 kilogram harus makan 0,45 kilogram kentang hijau sebelum menunjukkan gejala keracunan, yang tampaknya cukup sulit dilakukan secara tidak sengaja.

MEMBACA  Kepemimpinan Mbak Ita Dinilai Ideal dan Didorong Maju di Pemilihan Walikota Semarang

Apel dan Pir: Sianida

Untuk kedua buah ini, mungkin sudah banyak yang tahu.

Apel dan pir keduanya memiliki biji yang mengandung senyawa yang dapat berubah menjadi sianida yang mematikan jika tertelan.

Untungnya bagi pemakan apel, kamu harus benar-benar menghancurkan bijinya sebelum senyawa penghasil sianida dapat bekerja.

Biji apel mengandung sekitar 700 miligram hidrogen sianida per kilogram, yang berarti kamu memerlukan sekitar 100 gram biji apel untuk menyebabkan keracunan pada seseorang dengan berat 68 kilogram.

Itu hampir seperempat pon biji apel tanpa daging buah apel.

Dengan asumsi satu biji apel memiliki berat sekitar setengah gram, kamu harus makan sebanyak 200 biji.

Sebuah apel di supermarket umumnya mengandung sekitar delapan biji, jadi jika kamu benar-benar ‘ingin’ keracunan sianida, kamu harus makan setidaknya 25 biji apel sekaligus.

Halaman Selanjutnya

Selain rasanya yang sangat pahit dan biasanya tidak bisa dikunyah, biji dari buah-buahan tertentu seperti ceri, aprikot, plum, dan persik, mengandung senyawa sianogenik yang dalam ilmu pengetahuan disebut “bahan-bahan yang dapat diubah oleh tubuh menjadi sianida”.