Pemimpin Danantara Tidak Merasa Khawatir Tentang Fluktuasi IHSG, Ini Alasannya

Kamis, 6 Maret 2025 – 01:26 WIB

Jakarta, VIVA – Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani mengaku tak ambil pusing soal indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok usai Danantara diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, pada 24 Februari 2025. Ia menilai, penurunan IHSG terjadi di seluruh negara ASEAN.

Baca Juga :

Struktur Organisasi Lengkap BPI Danantara Diumumkan Pekan Depan

“Memang indeks harga saham gabungan kita ini menurun. Tapi, menurunnya bukan di Indonesia saja, di emerging market, di negara ASEAN pun, semua memang sedang mengalami penurunan,” ujar Rosan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Rabu, 5 Maret 2025.

Rosan mengaku IHSG di Indonesia mulai rebound pada Senin, 3 Maret 2025. Menurutnya, ada beberapa saham bank BUMN yang naik di atas harganya pada 24 Februari 2025.

Baca Juga :

Prabowo Wanti-wanti Jangan Ada Orang Titipan di Struktur Danantara

Ilustrasi papan saham IHSG.

“Kita tidak khawatir, kenapa? Karena fundamental dari perusahaan-perusahaan kita, bank-bank kita, itu sangat baik. Sangat kuat. Jadi kita percaya semua ini dengan fundamental,” ujar dia.

Baca Juga :

IHSG Naik Lagi Jadi 6.531, Intip 4 Saham yang Jadi Sorotan

Di sisi lain, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat. Maka itu, Rosan yakin fluktuasi IHSG di Indonesia merupakan hal yang wajar.

“Bapak Presiden pun tadi membicarakan seperti ini juga. Beliau percaya pada fundamental kita kuat. Jadi kalau itu turun karena ada persepsi atau secara teknikal, itu adalah suatu hal yang sangat wajar dan sangat lumrah dalam kenaikan harga turun dari saham-saham kita,” kata dia.

Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukan penguatan sebesar 2,36 persen atau 150,99 poin di akhir sesi perdagangan Rabu, 5 Maret 2025. Dengan demikian, IHSG ditutup di level 6.531,39.

MEMBACA  Mesir Membangun Tembok Misterius di Dekat Gaza

Halaman Selanjutnya

“Bapak Presiden pun tadi membicarakan seperti ini juga. Beliau percaya pada fundamental kita kuat. Jadi kalau itu turun karena ada persepsi atau secara teknikal, itu adalah suatu hal yang sangat wajar dan sangat lumrah dalam kenaikan harga turun dari saham-saham kita,” kata dia.

Tinggalkan komentar