Pemerintah berencana untuk memodifikasi cuaca untuk membatasi curah hujan di Jakarta Raya.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan bahwa pemerintah akan segera menyiapkan operasi modifikasi cuaca (OMC) tambahan tanpa menunda untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta Raya.

“Kami menambah operasi modifikasi cuaca. Banjir ini disebabkan oleh aliran air dari hulu, di mana wilayah hilir juga terus (melihat) hujan. Curah hujan ini harus dikurangi,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta pada hari Selasa.

Dia menginformasikan bahwa modifikasi cuaca akan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Lebih spesifik lagi, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga dapat melakukan modifikasi di wilayahnya, yang telah terkena dampak banjir akibat intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini, katanya.

Menurut Pratikno, OMC akan dilakukan hingga minggu kedua bulan Maret 2025, berdasarkan prakiraan BMKG tentang terus terjadinya curah hujan yang tinggi hingga saat itu.

“Hingga minggu kedua Maret, hujan akan terus turun, dan diprediksi akan terjadi hujan deras. Oleh karena itu, kami akan mencoba mengurangi (intensitas hujan),” katanya.

Selain modifikasi cuaca, pemerintah akan fokus pada membantu masyarakat yang terkena dampak dengan menyediakan makanan dan layanan kesehatan.

Menteri tersebut mengatakan bahwa pemerintah juga akan memperbaiki fasilitas umum seperti tempat ibadah dan jalan raya, mengingat kedua hal tersebut penting selama bulan Ramadan.

“Kami saat ini fokus pada penanganan cepat untuk menyelamatkan masyarakat. Kami telah melakukan koordinasi terkait kebutuhan di setiap lokasi,” kata Pratikno.

Menurut BMKG, air banjir mencapai ketinggian 1-4 meter telah mengalir dari DAS Ciliwung di Puncak, Bogor, ke beberapa wilayah di Bekasi, Jakarta, dan Depok. Wilayah tersebut telah dilanda hujan selama beberapa hari.

MEMBACA  Saus Cranberry adalah makanan Thanksgiving yang paling tidak disukai di Amerika - inilah cara untuk benar-benar menikmatinya

Deputi meteorologi di BMKG, Guswanto, pada hari Selasa mengatakan bahwa hujan deras yang terjadi di Kota Bogor pada malam Minggu dapat diklasifikasikan sebagai ekstrem karena intensitas hujan melebihi 110 mm dalam satu hari.

Intensitas hujan ekstrem ini diyakini telah menyebabkan daerah aliran sungai Ciliwung meluap, menyebabkan banjir bandang di hulu di beberapa kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, serta banjir besar di hilir di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Berita terkait: SAR mendeploy sumber daya untuk membantu korban banjir di Jakarta Raya

Berita terkait: Banjir luas melumpuhkan aktivitas publik: Wali Kota Bekasi

Berita terkait: Pemerintah memetakan kebutuhan warga terdampak banjir di Jakarta Raya

Translator: Livia Kristianti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar