Menteri menyerahkan 700 kendaraan taktis Maung MV3 kepada TNI, Polri

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyerahkan 700 kendaraan taktis Maung MV3, yang diproduksi oleh produsen peralatan pertahanan milik negara PT Pindad, kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Menteri secara simbolis menyerahkan kendaraan taktis kepada institusi militer dan kepolisian di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada hari Sabtu.

Sjamsoeddin menggambarkan upacara penyerahan tersebut sebagai momen bersejarah yang jelas menunjukkan kemampuan industri pertahanan Indonesia untuk memproduksi kendaraan yang handal dan komitmen negara dalam mendeploy mereka untuk tujuan operasional.

Dia juga menekankan bahwa meskipun rencananya adalah untuk memperoleh hingga empat ribu unit Maung MV3, Kementerian Pertahanan telah memutuskan untuk menyerahkannya secara bertahap karena kapasitas produksi PT Pindad yang terbatas.

Mengenai alokasi kendaraan, dia mencatat bahwa 50 unit telah diserahkan ke markas besar TNI, 400 unit ke Angkatan Darat (TNI-AD), 100 unit ke Angkatan Laut (TNI-AL), 100 unit ke Angkatan Udara (TNI-AU), dan 50 unit ke Polri.

Menteri mengulang kembali bahwa penyerahan kendaraan taktis ini merupakan bukti meningkatnya industri pertahanan Indonesia, memperlihatkan kemampuannya untuk berkontribusi dalam upaya menjaga stabilitas nasional.

Sjamsoeddin juga menyoroti komitmen teguh pemerintah dalam memberikan dukungan operasional kepada TNI dan Polri, penjaga kedaulatan Indonesia.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI-AD Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI-AU Marsekal Tonny Harjono, dan Kepala Staf TNI-AL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali juga hadir dalam upacara penyerahan.

Sebelum penyerahan, para pejabat keamanan berpangkat tinggi ini memeriksa unit Maung MV3 yang disesuaikan dengan warna yang sesuai dengan masing-masing institusi penerima.

MEMBACA  Menteri Keuangan Inggris akan memuji manfaat perdagangan bebas di tengah proteksionisme AS yang akan datang.

Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar