Jumat, 28 Februari 2025 – 07:32 WIB
Wuhan, VIVA – Elon Musk menanggapi unggahan media sosial di X pada Kamis, 27 Februari 2025 yang mengklaim bahwa Institut Virologi Wuhan sedang mempersiapkan eksperimen baru terhadap virus kelelawar. Virut itu disebut sangat mirip dengan COVID-19, yang diidentifikasi sebagai “HKU5-CoV-2.”
Baca Juga :
Kapitalisasi Pasar Tesla Turun di Bawah US$1 Triliun Imbas Saham Anjlok Lebih dari 8 Persen, Kekayaan Elon Musk Aman?
Mengungkapkan kekhawatirannya, Musk mengunggah ulang klaim tersebut dan mempertanyakan keabsahannya, dengan menulis di akun X miliknya.
“Hm… apa? Apakah ini benar-benar nyata? Jika demikian, sangat mengkhawatirkan,” tulis Elon Musk.
Baca Juga :
Terungkap Deretan Makanan Favorit Elon Musk yang Sering Jadi Perdebatan, Apa Saja?
Ilmuwan Tiongkok di Institut Virologi Wuhan (WIV), laboratorium yang diduga terkait dengan asal-usul pandemi COVID-19, tengah merencanakan eksperimen baru yang oleh para ahli digambarkan sebagai ancaman. Awal bulan ini, para peneliti di WIV mengumumkan penemuan virus kelelawar baru, HKU5-CoV-2, yang sangat mirip dengan COVID-19.
Baca Juga :
Elon Musk: Jika Tidak Ada Efisiensi, AS Akan Bangkrut
Para ilmuwan memperingatkan bahwa virus tersebut berpotensi menginfeksi sel manusia dan sangat erat kaitannya dengan virus korona yang diketahui dengan tingkat kematian hingga 33 persen.
Para spesialis independen telah menyatakan kekhawatiran tentang eksperimen yang dimaksudkan oleh Institut Virologi Wuhan (WIV) terhadap virus baru ini, yang mencerminkan eksperimen yang berpotensi menyebabkan pandemi COVID, menurut Daily Mail.
Kasus Covid awal terdeteksi di dekat laboratorium, yang didokumentasikan tengah mengumpulkan dan mempelajari virus korona.
Investigasi subkomite terpilih AS pada bulan Desember menetapkan bahwa WIV kemungkinan merupakan titik asal patogen yang memicu pandemi di seluruh dunia.
Seorang ahli biologi molekuler di Broad Institute of MIT dan Harvard, Dr. Alina Chan menyatakan kekhawatirannya mengenai eksperimen HKU5-CoV-2 yang baru.
“Makalah ini berakhir dengan catatan yang tidak menyenangkan, yang menggambarkan serangkaian eksperimen masa depan yang mirip dengan apa yang mungkin menyebabkan pandemi COVID-19. Mereka akan mempelajari kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit pada tikus yang dihumanisasi,” ucap Dr Chan, dikutip dari Times of India, Jumat 28 Februari 2025.
Tikus yang dihumanisasi ini menjalani pembiakan khusus untuk menggabungkan sel atau jaringan manusia, sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang infeksi virus pada manusia.
Dr Chan lebih lanjut menyoroti kekhawatirannya tentang kemampuan WIV untuk melakukan penelitian kontroversial tersebut dengan aman di kota berpenduduk lebih dari 8 juta jiwa.
“Setelah apa yang kita alami dengan COVID-19, saya yakin tidak ada tingkat keamanan hayati yang memadai untuk eksperimen semacam itu di kota Wuhan,” lanjutnya.
“Jika pekerjaan semacam itu harus dilakukan, itu harus dilakukan pada Tingkat Keamanan Hayati 4, jauh dari pusat kota mana pun,” tambahnya.
Uji laboratorium mengonfirmasi bahwa HKU5-CoV-2 menembus sel manusia dengan menggunakan jalur yang identik dengan SARS-CoV-2, sebutan ilmiah untuk virus penyebab COVID. Para ilmuwan juga menetapkan hubungan genetik yang erat dengan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).
MERS adalah penyakit pernapasan menular yang menyebar dari hewan ke manusia dan antarmanusia. Gejalanya meliputi demam, batuk, sesak napas, diare, dan muntah, dengan kasus yang parah berpotensi berakibat fatal.
Halaman Selanjutnya
Kasus Covid awal terdeteksi di dekat laboratorium, yang didokumentasikan tengah mengumpulkan dan mempelajari virus korona.