Indonesia mencari untuk memperkuat kerjasama pertahanan dengan Rusia

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan berupaya untuk memperkuat kerja sama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Rusia melalui beberapa skema, seperti pelatihan bersama, transfer teknologi, dan pertukaran prajurit.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei K. Shoigu, membahas kerja sama potensial tersebut selama pertemuan bilateral di sini pada Selasa.

Menurut Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian tersebut, Brigadir Jenderal TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi Indonesia karena TNI dapat banyak belajar dari Rusia, yang memiliki industri teknologi yang canggih.

TNI, tambahnya, juga dapat belajar tentang taktik dan strategi perang dari Rusia, yang kekuatan militernya saat ini aktif dalam perang.

Kegiatan pelatihan bersama antara Indonesia dan Rusia terus dikembangkan. Yang terbaru adalah Pelatihan Bersama Orruda yang diselenggarakan di Laut Jawa pada November 2024.

Selain itu, kerja sama dalam teknologi diharapkan untuk dikembangkan mengingat banyak sistem senjata utama milik TNI dibuat oleh Rusia.

Mereka termasuk pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30, helikopter Mi-35 dan Mi-17, kendaraan tempur infanteri BMP-3F, serta senapan Kalashnikov AK-101 dan AK-102.

Indonesia, menurut Inkiriwang, juga sedang mengejar kerja sama pertukaran prajurit dengan Rusia.

Dalam program pertukaran tersebut, prajurit dapat belajar lebih banyak tentang pertahanan masing-masing negara serta membangun hubungan dan jaringan.

Dengan berbagai skema kerja sama, Indonesia juga berharap untuk memperkuat kemampuan militernya, tambahnya.

Penerjemah: Walda Marison, Yashinta Difa
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Insinyur Google Dituduh Mencuri Rahasia Kecerdasan Buatan Saat Bekerja untuk Kelompok China

Tinggalkan komentar