Presiden Prabowo Subianto mengundang pemimpin media massa dan tokoh-tokoh senior, termasuk Direktur Berita Badan Berita ANTARA, Irfan Junaidi, untuk berdiskusi di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (22 Februari). Tim media Prabowo, dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta pada hari Minggu, mencatat bahwa agenda dimulai dengan makan siang, diikuti oleh diskusi di perpustakaan pribadi presiden.
Kepala negara menyatakan bahwa sudah hampir 20 bulan sejak terakhir kali ia terlibat dalam diskusi serupa dengan pemimpin pers pada 18 Juni 2023.
“Akhirnya, kami bertemu lagi dalam suasana yang akrab selama enam jam, di mana kami mendiskusikan dan bertukar pandangan mengenai berbagai isu dan kebijakan strategis. Media memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi yang komprehensif dan valid kepada publik,” katanya.
Prabowo kemudian menyatakan harapannya bahwa pertemuan tersebut akan menghasilkan kontribusi yang lebih baik dari media terhadap pembangunan negara.
Sementara itu, Junaidi dari ANTARA menyoroti bahwa presiden dan pemimpin pers membahas berbagai inisiatif pemerintah, termasuk program Makanan Bergizi Gratis dan kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diterapkan di lembaga-lembaga negara.
“Kami diberi informasi tentang alasan di balik manuver pemerintah, seperti dorongan untuk efisiensi anggaran. Kami mengetahui bahwa ada rencana besar untuk mengoptimalkan anggaran negara,” jelasnya.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya program Makanan Bergizi Gratis secara detail, tambahnya.
“Informasi yang diberikan benar-benar ‘bergizi’ bagi kami para jurnalis, yang bekerja setiap hari untuk menyebarkan informasi,” katanya.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menemani kepala negara selama acara tersebut, yang diakhiri dengan makan malam dan sesi foto.
Berita terkait: Ketua DPR meminta media massa terus berjuang untuk demokrasi
Berita terkait: Menteri Indonesia ajak media untuk mempromosikan program kesejahteraan sosial
Translator: Mentari D, Tegar Nurfitra
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025