Masa depan gencatan senjata Gaza terancam setelah Israel menangguhkan pembebasan tahanan Palestina. Israel telah menunda pembebasan 620 tahanan Palestina meskipun Hamas membebaskan enam tawanan Israel pada hari Sabtu. Kelompok tersebut mengatakan pemerintah sayap kanan Israel “bermain kotor dan merusak” perjanjian tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut upacara penyerahan tawanan di Gaza “memalukan” dan menuduh Hamas menggunakan tawanan untuk “propaganda”. Namun, kelompok bantuan mempertanyakan janji Israel yang tidak dipenuhi dalam fase pertama. Israel belum mengizinkan pengiriman 60.000 rumah mobile dan 200.000 tenda, yang sangat dibutuhkan oleh jutaan warga Palestina yang terlantar. Dan negosiator Israel belum bergabung dalam diskusi untuk fase kedua perjanjian. Jadi, apa yang ada di balik perubahan drastis Netanyahu? Dan bagaimana hal itu akan memengaruhi perjanjian gencatan senjata yang sulit diperjuangkan? Pembawa acara: Cyril Vanier. Tamu: Alon Liel – Mantan direktur Kementerian Luar Negeri Israel. Xavier Abu Eid – Analis politik, mantan penasihat PLO dan penulis buku Rooted in Palestine. Akiva Eldar – Kontributor Haaretz dan penulis Lords of the Land.
