Anggaran tabungan Jawa Barat Indonesia dialihkan ke program-program prioritas

Dana yang dihemat dari pemotongan pengeluaran yang tidak penting akan dialokasikan ke program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Dana tersebut diproyeksikan mencapai Rp6 triliun pada tahun ini.

“So far, efisiensi dianggap sebagai pemotongan anggaran. Di Jawa Barat, efisiensi berarti memindahkan pengeluaran yang tidak perlu ke pengeluaran yang penting,” kata Dedi Mulyadi setelah diresmikan sebagai Gubernur Jawa Barat di Jakarta pada Kamis.

Mulyadi menekankan bahwa efisiensi anggaran tidak akan mengorbankan layanan publik. Administrasinya hanya akan memotong kegiatan yang tidak produktif, seperti perjalanan ke luar negeri, studi banding, dan seminar.

Dia menyoroti alokasi anggaran yang tidak masuk akal, seperti Rp730 miliar untuk peralatan telekomunikasi sekolah, dibandingkan hanya Rp60 miliar untuk membangun ruang kelas baru.

Penghematan lain dicapai dengan menghapus anggaran seragam gubernur, memotong biaya kunjungan ke luar negeri, dan mengurangi anggaran untuk perjalanan dinas.

Sebagai bagian dari langkah penghematan, Mulyadi memilih menggunakan mobil pribadi daripada kendaraan resmi gubernur.

Sebulan sebelum diresmikan, dia dan tim transisi pemerintah Jawa Barat berhasil mengalokasikan kembali Rp5,5 triliun dari anggaran, angka yang diproyeksikan akan meningkat menjadi Rp6 triliun.

Anggaran akan digunakan untuk proyek-proyek prioritas, termasuk pembangunan 3.333 ruang kelas SMA baru di Jawa Barat, sekolah baru, dan pengadaan lahan untuk pembangunan sekolah selama dua tahun ke depan.

Sementara itu, anggaran infrastruktur jalan telah ditingkatkan secara signifikan dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun.

“Investasi tidak bisa tumbuh jika infrastruktur tidak memadai,” tegasnya.

Di sektor energi, gubernur telah meningkatkan anggaran untuk koneksi listrik bagi masyarakat miskin dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar, karena hampir 200.000 penduduk Jawa Barat masih belum memiliki akses listrik.

MEMBACA  Momen KSAD Maruli Menakjubkan Amran dengan Hasil Panen Jagung dan Singkong di Hanpangan Kostrad

Dia juga mengalokasikan Rp40 juta–Rp60 juta per unit untuk renovasi rumah penduduk miskin.

Di sektor kesehatan, pemerintah provinsi Jawa Barat akan membangun rumah sakit dan pusat kesehatan baru, menyediakan 200 ambulans di daerah terpencil, dan menyelesaikan pengembangan fasilitas medis sambil meningkatkan jumlah tenaga medis.